Raup Omzet
Tak hanya sukses menembus pasar internasional, usaha arang kayu ini juga mendatangkan omzet yang menggiurkan. Dalam satu kali pengiriman 20 ton, Nur Hidayah mampu meraup pendapatan kotor antara Rp100 juta hingga Rp150 juta. Setelah dikurangi biaya produksi, keuntungan bersihnya bisa mencapai lebih dari Rp20 juta.
“Satu kilo saya jual pakai harga USD ya, 350 USD itu FOB Tanjung Priuk. Mobil kontainer masuk ke sini setiap bulan sekali. Kadang bisa dua kali kalau ada permintaan tambahan,” jelasnya.
Namun demikian, perjalanan bisnis ini tidak selalu mulus. Tantangan terbesar yang dihadapi Nur Hidayah adalah cuaca yang tidak menentu. Saat musim hujan, ia sering kesulitan mengambil bahan baku dari hutan karena kondisi jalan yang sulit dilalui.
Meski begitu, ia tetap optimis bisa mengembangkan usahanya. Ia berharap ada dukungan dari pemerintah agar usahanya bisa lebih maju dan memberi manfaat lebih besar bagi warga sekitar.
Lebih lanjut, Nur Hidayah juga memiliki keinginan untuk memberdayakan masyarakat sekitar. Ia ingin agar kesuksesan usahanya bisa dirasakan bersama, khususnya oleh warga di kampung tempat ia tinggal.

 
																						




