Warna Baru
Karena genre zombie dari Indonesia masih sangat jarang muncul di skala global, The Elixir dianggap membawa “warna baru” bagi industri film Tanah Air. Banyak kreator luar menyebut film ini sebagai peluang besar untuk memperkenalkan sudut pandang Indonesia terhadap kisah zombie ke penonton dunia.
Meski dibanjiri pujian, film ini juga menuai kritik. Beberapa penonton menilai karakter dalam film sering bertindak kurang logis dan membuat keputusan membingungkan. Hal ini dianggap mengurangi keterlibatan emosional penonton.
Selain itu, alur ceritanya disebut terlalu repetitif dan berfokus pada aksi zombie, sehingga kedalaman karakter terasa kurang. Beberapa kreator bahkan menyebut film ini “menarik karena efeknya, tapi tidak sempurna secara naratif.”
Ada beberapa alasan kuat mengapa The Elixir ramai dibahas oleh kreator luar negeri. Pertama, film ini punya “hook internasional”: zombie + latar Indonesia + platform global (Netflix). Kedua, genre zombie merupakan salah satu genre paling populer di dunia, sehingga banyak kreator ingin menghadirkan sesuatu yang “berbeda” bagi audiens mereka.
BACA JUGA: 4 Warisan Abadi Kartini Muljadi: Sosok Jenius di Balik Tempo Scan yang Tutup Usia di 95 Tahun
Dari banyaknya ulasan yang muncul, bisa disimpulkan bahwa The Elixir layak ditonton bagi pencinta film zombie yang mencari nuansa baru dari Indonesia. Namun, jika Anda mengharapkan cerita dengan karakter yang matang dan alur yang kompleks, sejumlah reviewer luar memberi catatan bahwa film ini masih punya ruang untuk diperbaiki.






