RUANGBICARA.co.id – Industri film tampaknya belum bisa lepas dari demam Freddy Fazbear. “Five Nights at Freddy’s 2”, sekuel dari adaptasi gim horor populer karya Scott Cawthon, mencetak kejutan besar di box office pada akhir pekan pasca musim Thanksgiving, periode yang biasanya terkenal lesu. Namun kali ini, publik bergerak berbondong-bondong kembali ke Freddy Fazbear’s Pizza, menjadikan film horor tersebut raja pendapatan pekan ini (8/12/2025).
Menurut laporan Variety, film ini mencatat pendapatan domestik sebesar $63 juta dolar pada minggu pertamanya sejak pertama tayang pada (5/12/2025). Angka tersebut jauh di atas proyeksi awal yang memprediksi film ini hanya akan debut di kisaran 35 hingga 40 juta dolar.
BACA JUGA: Dari Luka ke Bahagia: Ini Perjalanan Cinta Amanda Zahra Hingga Menikah dengan Adli
Dengan pencapaian itu, “FNAF 2” berhasil menyalip seluruh pesaingnya dan menempati posisi nomor satu box office dengan selisih yang sangat nyaman.
Meski pembukaannya kuat, “Five Nights at Freddy’s 2” masih berada di bawah performa debut film pertamanya pada tahun 2023, yang saat itu mengantongi 80 juta dolar hanya dari penayangan perdana. Tapi, perlu diingat, film pertama memiliki keunikan tersendiri karena dirilis secara bersamaan di bioskop dan layanan streaming Peacock, model perilisan yang justru tidak menghambat, malah membantu menciptakan hype besar-besaran.
Film pertama, yang dibuat dengan anggaran hanya 20 juta dolar, berhasil menutup perjalanannya di angka hampir 300 juta dolar secara global, menjadikannya salah satu kejutan horor terbesar dalam dekade terakhir.
Dengan lonjakan penonton pada sekuel ini, ekspektasi terhadap total pendapatan “FNAF 2” pun ikut naik.
Lonjakan pendapatan “FNAF 2” diyakini dipicu oleh kombinasi nostalgia, kekuatan fanbase gim, serta rasa penasaran publik untuk melihat kelanjutan misteri di balik animatronik menyeramkan Freddy dan kawan-kawan.
Media internasional mencatat bahwa komunitas FNAF menjadi salah satu fandom tersolid yang mampu mempengaruhi performa sebuah film. Banyak penonton yang hadir bersama teman atau komunitas, mengemas penayangan perdana sebagai “event” tersendiri.






