Gatot Nurmantyo: Polisi Bisa Di mana-mana, Kenapa TNI Tidak?

Jakarta – Gatot Nurmantyo, mantan Panglima TNI, menanggapi ramainya penolakan terhadap Revisi Undang-undang (RUU) TNI yang dikhawatirkan publik akan mengembalikan Dwi Fungsi ABRI.

Dalam sebuah podcast di YouTube Akbar Faizal Uncensored, Gatot memberikan pandangannya mengenai aturan TNI berbisnis.

“Saya tidak setuju. Kalau TNI berbisnis boleh dong dari yang kecil dulu TNI akan perintahkan kepada pangdam-pangdam panglima-panglima untuk minta kafe-kafe dan tanah untuk kelapa sawit,” kata Gatot, dikutip Minggu (4/8/2024).

BACA JUGA: Megawati Hingga Mahasiswa Tolak Revisi UU TNI Polri

TNI Berbisnis

Menurutnya, ada banyak peluang jika TNI diberi kebebasan untuk berbisnis.

“Kenapa TNI ga bikin judi online, TNI terorganisir, punya disiplin rantai komando punya senjata siapa yang melarang. Bisa jadi TNI lama-lama TNI juga jualan narkoba,” ucap Gatot.

Lebih lanjut, Gatot menyinggung soal kemungkinan undang-undang bisa dibeli jika TNI memiliki banyak uang.

“Kalau sudah TNI banyak duit, TNI akan membeli undang-undang. Satu komisi berapa sih, enggak bisa dibeli bohong. Saya berani ngomong seperti ini karena undang-undang kita ini kapitalis,” tegasnya.

Ia juga mengungkapkan kekhawatirannya bahwa uang dapat mengendalikan institusi negara.

“Jadi presiden ga punya duit gak bisa, popularitas bukan smart. Karena semua yang punya uang pemenang, bisa beli media jadi populer. Bisa bayar semuanya,” tambah Gatot.

Selanjutnya, dia menekankan bahwa institusi negara yang memiliki uang dapat berbuat apapun.

“Uang itu itulah institusi negara yang dilatih dididik diorganisir dipersenjatai dilindungi oleh undang-undang sangat berbahaya dia bisa berbuat apapun juga apalagi dalam kondisi sekarang. Siapa yang punya uang dialah pemenangnya,” ujar Gatot.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *