Hari Anak Nasional 2024: Neng Siti Julaiha Soroti Kurangnya Keberpihakan terhadap Masa Depan Anak Lebak

Kondisi yang lebih memprihatinkan terlihat di Lebakgedong dengan 86 guru SD dan 87 guru SMP. Cirinten memiliki 122 guru SD dan 51 guru SMP, dan Cigemblong mencatatkan 118 guru SD serta 38 guru SMP. Terakhir, Bojongmanik memiliki 91 guru SD dan 36 guru SMP.

“Minimnya tenaga pengajar di daerah-daerah terpencil Lebak ini sangat memprihatinkan. Saya minta perhatian pemerintah juga lebih serius terhadap masalah ini,” tegas NJ.

Selain masalah pendidikan, NJ juga mencatat infrastruktur yang belum memadai dan tidak ramah anak, seperti jembatan gantung yang viral di Desa Margatirta dan di tempat lainnya.

Kesehatan

Masalah kesehatan juga mencuat, dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak mencatat 2.794 anak di bawah lima tahun mengalami kekurangan gizi, 445 balita mengalami gizi buruk, dan 3.736 balita stunting.yang berpotensi menambah prevalensi stunting.

“Fasilitas sanitasi di Lebak juga tergolong buruk. Dari 345 desa/kelurahan, hanya sekitar 33 persen yang memiliki jamban sehat. Sisanya masih buang air besar di kebun atau sungai,” kata NJ.

Tak hanya itu, pernikahan usia dini juga masih tinggi meski telah ada sosialisasi oleh pemerintah dan Kemenag.

NJ mengingatkan bahwa anak-anak adalah aset penting untuk pembangunan daerah dan mengharapkan Pilkada 2024 menjadi momentum untuk perubahan positif yang berpihak pada anak-anak Lebak.

BACA JUGA: Neng Siti Julaiha Putuskan Maju di Pilkada Lebak 2024

“Saya berharap pihak terkait, terutama menjelang Pilkada 2024, memberikan perhatian lebih terhadap program-program yang fokus pada peningkatan kualitas hidup anak-anak, termasuk penyediaan fasilitas pendidikan, layanan kesehatan, dan perlindungan dari kekerasan serta eksploitasi,” punkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *