RUANGBICARA.co.id, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali tertekan pada awal perdagangan Jumat (29/8/2025). Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka melemah tajam hingga IHSG langsung tergelincir lebih dari 1 persen.
Menurut data RTI Business, hingga pukul 09.06 WIB IHSG berada di level 7.852,185 atau turun 99,903 poin. Angka tersebut setara dengan pelemahan 1,26% dibandingkan penutupan Kamis (28/8/2025) di posisi 7.952,088.
BACA JUGA:Â Di tengah Memanasnya Demo DPR, 4 Menteri Kompak Hadiri Acara Ini di Sarinah
Selain itu, pelemahan indeks ditandai dengan dominasi saham berwarna merah di papan perdagangan. Saham-saham perbankan dan emiten besar menjadi penekan utama. Misalnya, BBCA turun 0,90% ke Rp8.250 per saham, BBRI anjlok 1,93% ke Rp4.060, BMRI melemah 1,26% ke Rp4.710, serta ASII terkoreksi 2,24% ke Rp5.450. Bahkan, saham UNVR jatuh lebih dalam dengan penurunan 2,57% ke Rp1.705 per lembar.
Namun demikian, masih ada beberapa saham yang bergerak positif. Saham ATLA melonjak 14,93% ke Rp77 per lembar, GZCO naik 10,16% ke Rp206, TEBE menguat 10,29% ke Rp1.930, dan HMSP menambah 0,94% ke Rp535.
Secara keseluruhan, pasar mencatat 464 saham turun, hanya 86 saham menguat, dan 109 saham stagnan. Volume transaksi mencapai 5,862 miliar lembar dengan nilai Rp2,048 triliun serta frekuensi perdagangan 240 ribu kali.
Di sisi lain, pelemahan IHSG terjadi di tengah eskalasi aksi unjuk rasa di sejumlah titik Jakarta dan sekitarnya. Kondisi ini menambah kekhawatiran investor terhadap stabilitas pasar dalam negeri.
Sementara itu, pergerakan bursa Asia justru terlihat bervariasi. Indeks Hang Seng naik 0,42% dan Straits Times menguat 0,25%, tetapi Nikkei 225 melemah 0,29%. Perbedaan tren ini menunjukkan faktor domestik lebih dominan menekan pasar saham Indonesia.