RUANGBICARA.co.id – Menjelang peringatan Hari Santri Nasional 2025 yang jatuh pada Rabu, 22 Oktober 2025, Pondok Pesantren Darussalam memngungkap makna lebih dalam dari ikrar santri yang bakal dibacakan nanti. Bagi mereka, ikrar santri bukan hanya deretan kata yang diucapkan di hadapan guru dan sesama, melainkan sebuah janji suci yang melekat dalam sanubari.
“Ikrar Santri Pondok Pesantren Darussalam Kasomalang bukan sekadar rangkaian kata, melainkan sebuah janji suci yang mengikat setiap santri pada tanggung jawab besar,” tulis akun resmi @darussalamkasomalang melalui unggahan di Instagram, dikutip Selasa (21/10/2025).
BACA JUGA:Â Penangkapan Warga dan Santri di Banten Picu Kecaman, Polisi Dituding Gunakan Kekerasan
Unggahan itu menggambarkan semangat yang hidup di tengah para santri. Mereka diajarkan untuk menjalani setiap kalimat ikrar dengan kesungguhan hati, penuh ketulusan, keikhlasan, serta disiplin yang tinggi.
Pondok Pesantren Darussalam Kasomalang yang berdiri sejak tahun 1985 di Desa Kasomalangwetan, Kecamatan Kasomalang, Subang, telah lama dikenal sebagai lembaga pendidikan Islam yang menanamkan nilai ilmu dan akhlak mulia. Di bawah bimbingan para asatidz, santri dibentuk bukan hanya untuk menjadi pribadi berilmu, tetapi juga berakhlak dan berintegritas.
“Dalam ikrar itu, santri berjanji untuk menjaga akhlak, menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh, serta senantiasa menghormati guru, orang tua, dan sesama,” lanjut keterangan dari pihak pesantren.
“Ini bukanlah janji yang mudah, namun dengan bimbingan para asatidz dan doa yang tak pernah putus, santri Pondok Pesantren Darussalam berkomitmen untuk selalu berjuang dan sabar dalam proses pembelajaran,” sambungnya.
Komitmen Santri
Lebih dari sekadar janji pribadi, ikrar santri juga mengandung semangat kebangsaan yang kuat. Dalam teks ikrar yang dibacakan, para santri menegaskan diri sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, berpegang teguh pada nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jama’ah, serta setia pada ideologi Pancasila dan konstitusi UUD 1945.
Sebagai santri Indonesia, mereka siap membela tanah air, menjaga persatuan bangsa, dan ikut berperan aktif dalam pembangunan nasional. Semangat pantang menyerah dan keberanian menghadapi pihak-pihak yang mengancam nilai-nilai kebangsaan menjadi bagian penting dari pendidikan karakter di pesantren ini.
Bagi para santri Darussalam, ikrar bukan hanya momentum seremonial. Ia adalah panduan moral dan spiritual yang menuntun langkah mereka dalam kehidupan sehari-hari.
“Sebagai santri, mereka dibentuk untuk menjadi pribadi yang berintegritas, siap memimpin dan dipimpin, serta mampu berkontribusi positif di tengah masyarakat,” tulis pihak pesantren.
Harapan besar pun terucap dalam penutup unggahan tersebut, “Semoga ikrar ini selalu tertanam dalam hati setiap santri, menjadi pijakan untuk terus berjuang, berakhlak mulia, dan membawa keberkahan di mana pun berada,” jelasnya.






