Tidak hanya itu, Handoko menambahkan bahwa aktivitas riset dan inovasi bukanlah monopoli eksklusif untuk periset atau akademisi.
“Perlu saya sampaikan bahwa aktivitas riset inovasi itu bukan monopoli eksklusif untuk periset atau akademisi karena sebenarnya setiap orang bisa melakukan itu. Karena basis dari riset itu adalah kreativitas, dan kita yakini setiap orang pasti punya kreativitas dan inovasi,” sambungnya.
Ulasan Ilham Habibie
Sementara itu, Ilham Habibie, Ketua Dewan Pembina Habibie Center, menyoroti pentingnya kerja sama lintas sektor.
“Saya kira kerja sama lintas sektor itu yang masih harus kita perbaiki di Indonesia. Justru adanya pameran seperti ini mestinya berfungsi di mana orang dari sektor-sektor yang memang ada kegiatan penelitian itu bertemu dan berkolaborasi,” ungkapnya.
Ia juga menjelaskan bahwa kemajuan teknologi harus dijadikan manfaat.
“Tantangan yang kita hadapi banyak sekali. Tadi seolah semuanya diotomatisasi, misalnya banyak orang yang punya pemikiran dengan adanya teknologi kita kehilangan pekerjaan. Saya kira itu berlebihan. Anggaplah teknologi itu sebetulnya alat bantu; dengan adanya energi seperti itu, produktivitas kita meningkat,” pungkas Ilham.
BACA JUGA:Â Momen Menhub RI Jajal Moge Listrik Saat Kunjungi Stand Pameran IEMS 2024
Dengan adanya diskusi dan pameran ini, diharapkan riset dan inovasi di Indonesia dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa.

 
																						




