Tujuan Kebijakan
Lebih lanjut, Presiden menjelaskan bahwa kebijakan ini bertujuan memberi kemudahan bagi pelaku usaha dalam memenuhi kebutuhan bahan baku dan barang penting lainnya. Ia menekankan pentingnya peran pengusaha dalam menciptakan lapangan kerja dan menggerakkan roda ekonomi nasional.
“Ini kita upayakan untuk merampingkan dan memudahkan iklim usaha. Pengusaha itu pencipta lapangan kerja, dia pelaku yang paling depan. Oke, dia boleh cari untung, tapi kita minta bayar pajak yang benar,” tambahnya.
Selain itu, Presiden Prabowo juga meminta Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman serta Menteri Perdagangan Budi Santoso untuk tidak lagi menerapkan pembatasan kuota impor. Menurutnya, masyarakat saat ini sudah cukup cerdas untuk memilih produk terbaik di pasaran.
“Siapa mau impor daging, silakan. Siapa saja boleh impor. Silakan buka saja, rakyat juga pandai kok, enggak usah ada kuota impor,” ucapnya.
BACA JUGA:Â Teknologi Canggih Jadi Kunci Efisiensi Energi, MLI Edisi 104 Bongkar Faktanya!
Dengan dibukanya keran impor tanpa kuota, diharapkan harga komoditas seperti daging dan bahan pokok bisa lebih stabil atau bahkan menurun. Kebijakan ini juga dinilai sebagai bentuk deregulasi yang mendukung iklim investasi dan kemudahan berusaha di dalam negeri.
