Indonesia Gandeng Denmark Kembangkan Energi Angin Lepas Pantai, Begini Potensinya

Jakarta – Pemerintah Indonesia menggandeng Denmark untuk mendorong penggunaan energi terbarukan, dengan fokus utama pada pemanfaatan angin lepas pantai (offshore wind).

Kerja sama ini bertujuan untuk mengembangkan energi terbarukan yang dapat mendukung keberlanjutan sektor kelautan Indonesia.

Direktur Jenderal Penataan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kartika Listriana, menjelaskan bahwa Denmark telah menjadi mitra strategis Indonesia dalam bidang penataan ruang laut (marine spatial planning/MSP).

BACA JUGA: Emas Antam Turun Rp27.000 per Gram, Benarkah Ini Saat Tepat untuk Membeli?

Salah satu area yang akan diperkuat adalah pengembangan energi angin lepas pantai untuk mendukung Program Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia. Denmark, dengan pengalaman lebih dari 30 tahun dalam bidang ini, dianggap memiliki keahlian yang sangat berharga.

“Kerja sama MSP selama ini mendukung dan berkontribusi pada perencanaan wilayah di Indonesia untuk memastikan pemanfaatan sumberdaya laut secara berkelanjutan. Salah satu yang potensial saat ini pemanfaatan energi terbarukan berbasis kelautan,” ungkapnya dalam siaran pers yang diterima pada Jumat (9/5/2025).

Ekonomi Biru

Indonesia telah mengembangkan MSP selama lebih dari dua dekade, yang mencakup berbagai aspek perencanaan dan pengawasan ruang laut. Kini, pembangunan energi terbarukan berbasis angin lepas pantai akan menjadi langkah maju dalam implementasi MSP di Indonesia.

Proyek ini diharapkan dapat mendukung program prioritas KKP dalam pembangunan ekonomi biru dan memberikan dampak positif pada penataan ruang laut Indonesia.

Di sisi lain, Head of Energy Cooperation Danish Energy Agency (DEA), August Axel Zacharie, mengungkapkan bahwa Denmark telah berhasil mengintegrasikan energi terbarukan dengan lebih dari 50 persen listrik yang berasal dari tenaga angin dan surya.

“Industri angin lepas pantai Denmark mempekerjakan lebih dari 30 ribu orang dengan pendapatan sekitar 10 Miliar Euro,” ujar August.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *