Indonesia Masuk 10 Besar Target Serangan Siber Global, Begini Respons Pemerintah

Jakarta – Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, mengungkapkan bahwa Indonesia kini berada di posisi ke-10 secara global sebagai target serangan siber. Pengumuman ini berdasarkan pemeringkatan terbaru dari perusahaan perangkat lunak antivirus, Kaspersky.

Dalam pernyataannya di Kantor Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) di Sentul, Jawa Barat pada Rabu, 24 Juli 2024, Budi Arie menjelaskan, “Indonesia kini menempati peringkat ke-10 sebagai sasaran serangan siber di tingkat global, menurut pemantauan real-time dari Kaspersky.”

BACA JUGA: Menkominfo-Kapolri Bakal Bahas Judi Online dan Pinjol Ilegal

Peluncuran Tim Tanggap Insiden Siber (CSIRT)

Pada acara tersebut, BSSN juga meluncurkan Tim Tanggap Insiden Siber (CSIRT) yang akan melayani 18 kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah.

Selain itu, Budi Arie menjelaskan bahwa CSIRT memiliki peran penting dalam menangani tantangan terkait serangan siber dengan memberikan layanan reaktif dan proaktif serta meningkatkan kualitas keamanan.

Lebih lanjut, Budi Arie menambahkan, “Pembentukan CSIRT ini penting untuk menghadapi serangan siber yang semakin canggih, baik yang terkait dengan perkembangan teknologi baru, kurangnya pemahaman pengguna mengenai pentingnya keamanan siber, maupun keterbatasan tenaga ahli di bidang ini.”

Regulasi Pendukung

Selain itu, pembentukan CSIRT ini diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 sebagai salah satu proyek prioritas strategis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *