Enam Kilang
Saat ini, enam kilang yang dikelola Subholding Refinery & Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional mampu memenuhi sekitar 70 persen kebutuhan BBM nasional. Selain itu, seluruh kebutuhan avtur untuk penerbangan dan pasokan solar (diesel) juga berasal dari hasil produksi domestik Pertamina.
Secara total, kapasitas produksi dari enam kilang eksisting mencapai 1,05 juta barel per hari. Jumlah tersebut ditargetkan meningkat menjadi 1,4 juta barel per hari setelah proyek Refinery Development Masterplan Program (RDMP) Balikpapan rampung.
Tidak hanya memperkuat hilir, Pertamina juga fokus mengembangkan sektor hulu migas. Hingga 2024, Subholding Hulu mencatat produksi setara 1 juta barel minyak per hari. Angka ini menyumbang 69 persen produksi minyak nasional dan 37 persen produksi gas nasional.
“Pertamina menjadi perusahaan energi terintegrasi, mulai dari hulu migas, mengolah produksi menjadi energi, hingga menyalurkannya langsung ke konsumen. Hal ini dilakukan melalui berbagai fasilitas dan moda transportasi, sehingga energi bisa hadir di ‘pintu depan’ masyarakat,” jelas Fadjar.
Selain menjaga pasokan energi fosil, Pertamina juga berkomitmen mendukung transisi energi. Perusahaan menargetkan net zero emission pada 2060 melalui program keberlanjutan yang sejalan dengan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) serta Sustainable Development Goals (SDGs).
BACA JUGA: Promo Alfamart September 2025 Bikin Kaget! Cuma Rp5.000 Bisa Bawa Pulang Banyak Produk Murah
Dengan langkah ini, Pertamina tidak hanya menjadi penopang energi nasional, tetapi juga pionir dalam mendukung transformasi energi bersih di Indonesia.