RUANGBICARA.co.id – Proses konseling bukan hanya tentang mendengarkan keluhan klien, tetapi juga memandu mereka hingga menemukan solusi nyata.
Menurut Brammer (1979), konseling memiliki tiga tahapan penting: tahap awal, tahap pertengahan, dan tahap akhir. Menariknya, tahap akhir sering menjadi penentu keberhasilan keseluruhan proses.
Tahap ketiga dikenal sebagai tahap akhir atau tahap tindakan. Pada fase ini, konselor membantu klien mencapai perubahan sikap dan perilaku sekaligus mengakhiri hubungan konseling dengan konstruktif.
BACA JUGA:Â Mau Hidup Lebih Bahagia? Kenali 7 Ciri Khas Konseling Utama yang Efektif Bantu Atasi Masalah
Meski sering dianggap sederhana, banyak konselor yang melewatkan langkah-langkah penting di fase ini.
1. Mengevaluasi Tingkat Kecemasan Klien
Langkah pertama yang dilakukan konselor adalah mengevaluasi tingkat kecemasan. Dengan dialog evaluatif, konselor membantu klien menyadari penurunan kecemasan yang dialami selama sesi. Kesadaran ini penting untuk memvalidasi keberhasilan proses yang sudah berjalan.
2. Mendorong Perubahan Sikap dan Perilaku
Selanjutnya, konselor mendorong klien mengambil keputusan terhadap perilaku baru yang telah dirancang pada tahap sebelumnya. Keputusan ini harus realistis, positif, dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari agar konseling berdampak nyata.
3. Memfasilitasi Transfer of Learning, Sering Terabaikan
Tahap ini sering diabaikan, padahal sangat penting. Konselor perlu memfasilitasi klien untuk membawa hasil pembelajaran dari konseling ke dunia nyata. Nilai, strategi, dan kesadaran yang diperoleh tidak boleh berhenti di ruang konseling, tetapi harus menjadi bekal dalam kehidupan klien.
4. Memantapkan Perubahan Perilaku
Konselor juga menekankan pentingnya konsistensi. Pada tahap ini, klien diajak untuk memahami bahwa perubahan perilaku adalah tanggung jawab pribadi yang harus dijaga agar tidak kembali ke pola lama.
5. Mengakhiri Hubungan Konseling dengan Konstruktif
Akhir sesi ditutup dengan kesepakatan bersama. Konselor dan klien menyusun kesimpulan, mengevaluasi keberhasilan proses, dan jika perlu, merencanakan pertemuan berikutnya. Langkah ini memastikan hubungan berakhir dengan pemahaman yang jelas dan terarah.