Intip Profil dan Kiprah Prof. Brian Yuliarto, Peraih Penghargaan Habibie Prize 2024

Prof. Brian menjalin kolaborasi riset dengan berbagai institusi di dalam dan luar negeri, termasuk UC Berkeley di Amerika Serikat, Korea University, dan institusi di Jepang. Hingga kini, ia telah mempublikasikan 329 artikel ilmiah yang terindeks Scopus, dengan total sitasi mencapai 5.618 dan h-indeks sebesar 38. Sejumlah penemuan beliau juga telah mendapatkan paten, yang menjadi aset intelektual untuk pengembangan produk industri.

Dedikasi dalam Pengembangan Riset

Dalam upayanya membangun kemandirian teknologi, Prof. Brian mendirikan laboratorium bertaraf internasional di ITB, berkolaborasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan beberapa kampus di Indonesia.

Laboratorium ini menarik banyak mahasiswa pascasarjana untuk berkontribusi dalam penelitian, sekaligus meningkatkan daya saing riset Indonesia di kancah global.

Salah satu fokus utama Prof. Brian adalah pengembangan biosensor untuk kebutuhan medis. Dengan adanya kerja sama dengan industri lokal, ia berharap bisa menciptakan teknologi diagnostik yang mendukung kemandirian teknologi Indonesia di bidang kesehatan.

Harapannya, Indonesia tak hanya mandiri dalam teknologi biosensor, tetapi juga dapat berperan dalam penguasaan teknologi medis di tingkat internasional.

Sehingga, prestasi dan dedikasi Prof. Brian dalam bidang riset teknik fisika menjadikannya salah satu sosok ilmuwan yang diakui tidak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia internasional.

BACA JUGA: Pantas Dapat Penghargaan Habibie Prize 2024, Ternyata Begini Sosok Prof Felycia

Dengan demikian, penghargaan Habibie Prize 2024 ini adalah bentuk apresiasi atas kontribusi besarnya dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *