“Ipar Adalah Maut The Series” Bikin Penonton Sakit Hati, Terlalu Nyata Sampai Bikin Trauma Kolektif

RUANGBICARA.co.id – Drama terbaru berjudul “Ipar Adalah Maut The Series” tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial. Sejak penayangan perdananya, serial ini langsung mencuri perhatian publik dengan kisah yang terasa sangat nyata: pengkhianatan dalam lingkar keluarga sendiri.

Tak butuh waktu lama, tagar #IparAdalahMaut membanjiri lini masa X (Twitter). Unggahan warganet penuh dengan amarah, empati, sekaligus refleksi diri. Banyak penonton mengaku menonton sambil geregetan, bahkan sebagian merasa mengalami “trauma kolektif” karena ceritanya dianggap terlalu dekat dengan kehidupan nyata.

BACA JUGA: Ini 10 Film Netflix Teratas di Indonesia Hari Ini, Ada yang Sudah Kamu Tonton?

Awal kisah drama ini memperlihatkan kehidupan rumah tangga yang tampak sempurna. Nisa dan Aris, pasangan muda dengan satu anak, hidup dalam kebahagiaan sederhana. Namun, kebahagiaan itu perlahan berubah menjadi mimpi buruk setelah kehadiran seorang tamu tak diundang—Rani, adik kandung Nisa sendiri.

Awalnya, kedatangan Rani hanya bersifat sementara. Sebagai kakak, Nisa menyambut sang adik dengan tulus dan berusaha membuatnya merasa nyaman. Tetapi, waktu justru membawa bencana. Kedekatan antara Rani dan Aris semakin intens, hingga perhatian Aris mulai terbelah dan tatapan cintanya beralih arah.

Kecurigaan demi kecurigaan tumbuh, sampai akhirnya Nisa menemukan kenyataan pahit: suaminya berselingkuh dengan adik kandungnya sendiri. Dunia Nisa seketika runtuh. Rumah yang dulu terasa aman berubah menjadi ruang penuh pengkhianatan dan air mata.

“Ipar Adalah Maut The Series” berhasil menggambarkan sisi kelam hubungan keluarga. Ceritanya menyorot batas tipis antara kasih sayang dan godaan, membuat penonton terbawa dalam emosi yang kompleks—antara marah, muak, dan iba.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *