Jakarta – Musim penghujan yang sedang mencapai puncaknya meningkatkan risiko penyebaran demam berdarah dengue (DBD) di Jakarta.
Menyikapi hal ini, Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur, Herwin Meifendy, mengimbau warga untuk rutin melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) setidaknya dua kali dalam sepekan.
Sebagai langkah pencegahan, Herwin juga mengingatkan warga agar menjadi juru pemantau jentik (Jumantik) mandiri. Upaya ini dapat dilakukan dengan menerapkan metode 3M, yakni menguras, menyikat, dan menutup rapat tempat penampungan air di rumah masing-masing.
BACA JUGA: Ratusan Hewan Peliharaan Warga di Jakarta Divaksin Rabies Cegah Penularan ke Manusia
Jika ditemukan kasus DBD di lingkungan warga, Herwin menegaskan bahwa penyelidikan epidemiologi (PE) harus segera dilakukan. “Jika hasilnya positif, maka pengasapan atau fogging harus dilakukan untuk mencegah penyebaran lebih lanjut,” ujar Herwin pada Kamis sore (13/2/2025).
Berdasarkan data yang dihimpun Dinas Kesehatan Jakarta Timur, sejak Januari hingga Februari 2025 tercatat 141 kasus DBD di wilayah ini. Kasus terbanyak ditemukan di Kecamatan Kramat Jati dengan 27 kasus, diikuti oleh Ciracas dan Pasar Rebo masing-masing 19 kasus, serta Cipayung dengan 17 kasus.