Selain itu, Matraman mencatat 15 kasus, Pulogadung 14 kasus, Jatinegara 11 kasus, Duren Sawit dan Makasar masing-masing delapan kasus, serta Cakung tiga kasus.
Meski demikian, Herwin menyebut jumlah kasus di Jakarta Timur masih lebih rendah dibandingkan wilayah lain. Di Jakarta Barat, kasus DBD mencapai 201, Jakarta Selatan 180, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu 126, serta Jakarta Pusat 81 kasus.
Herwin juga menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap nyamuk Aedes aegypti, yang merupakan penyebab utama penyebaran DBD.
“Nyamuk ini aktif menggigit manusia pada pukul 08.00 hingga 10.00 serta pukul 15.00 sampai 17.00. Oleh karena itu, warga harus lebih waspada dan melakukan upaya pencegahan,” pungkasnya.
BACA JUGA: Efisiensi Anggaran 2025 hingga Rp306,7 Triliun, Ini Daftar 11 Kementerian yang Terkena Dampak
Dinas Kesehatan Jakarta Timur terus mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dalam menjaga kebersihan lingkungan serta menerapkan PSN 3M Plus guna menekan angka penyebaran DBD di ibu kota.