Jakarta – Program efisiensi yang diterapkan di seluruh kementerian dan lembaga pemerintahan Prabowo sebaiknya dilakukan dengan penuh kehati-hatian. Langkah ini penting agar penghematan anggaran tidak menghambat sektor-sektor strategis yang krusial bagi pembangunan nasional.
Ketua Umum Masyarakat Ilmuwan dan Teknologi Indonesia (MITI), Warsito Purwo Taruno, menekankan bahwa pemerintah harus membuat kategorisasi yang jelas dalam program pengetatan anggaran. Dengan begitu, program yang benar-benar penting dapat tetap berjalan sesuai rencana.
BACA JUGA:Â Cara Kemendag Dorong Ekspor Industri Furnitur, Gelar IFEX 2025!
“Di tengah ruang fiskal yang sempit, efisiensi memang diperlukan. Namun, pelaksanaannya harus berlandaskan pada urutan prioritas yang jelas. Jangan sampai dilakukan secara pukul rata, sehingga program strategis justru terhambat,” ujar Warsito dalam keterangan resminya, Senin (10/2/2025).
Lebih lanjut, Warsito menyoroti sektor riset dan teknologi sebagai bidang yang harus mendapat perhatian lebih. Menurutnya, riset berperan penting dalam meningkatkan daya saing ekonomi serta mewujudkan kemandirian bangsa, yang selama ini menjadi visi pemerintahan Prabowo.
Saat ini, lanjutnya, kegiatan riset di Indonesia masih menghadapi banyak tantangan, terutama karena adanya tumpang tindih kelembagaan. Jika anggaran riset dipangkas tanpa perhitungan matang, maka bukan tidak mungkin aktivitas riset akan terhenti sepenuhnya.
“Padahal, riset dan inovasi adalah kunci peningkatan kesejahteraan masyarakat di masa depan. Apalagi ketika sumber daya alam semakin terbatas dan tidak lagi mampu mencukupi kebutuhan belanja negara,” jelas Warsito.