“Kami selalu melakukan pendekatan tailor-made, menyesuaikan dengan kebutuhan spesifik klien. Misalnya, cooling tower untuk aplikasi Geothermal Power plant, Sea water application, dan high corrosive environment application,” ujar Bagus.
Proyek Besar PLTP Wayang Windu
Bagus juga menyebutkan proyek besar mereka, yaitu Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Wayang Windu yang dimiliki oleh IPP Star Energy Geothermal.
JC Hamon Indonesia terlibat dalam revitalisasi Cooling Tower PLTP di bawah konsorsium Fuji Electric dan Wasa Mitra Engineering.
Kapasitas pembangkit listrik ini sebelumnya 115 megawatt, dan akan ditingkatkan menjadi 124,5 megawatt melalui rekayasa dan optimalisasi pada Turbin dan Cooling Tower. Saat ini, pekerjaan sedang dalam tahap eksekusi.
Proyek PLTP Lumut Balai-2
JC Hamon Indonesia juga tengah mengerjakan proyek pembangunan Cooling Tower baru untuk PLTP Lumut Balai-2 milik Pertamina Geothermal Energy, bekerja sama dengan SEPCO-3 (EPC).
“Kami juga mengerjakan proyek pembangunan Cooling Tower baru untuk PLTP Lumut Balai-2 milik Pertamina Geothermal Energy, bekerja sama dengan SEPCO-3 (EPC),” jelas Bagus.
Pengembangan Teknologi Hydrogen Electrolyzers
Thomas dan Bagus juga berbicara tentang perjalanan John Cockerill untuk pasar global. Selain Cooling Tower, HRSG (Heat Recovery Steam Generator), Industrial Boilers, dan Solar & Thermal Storage, John Cockerill juga fokus pada pengembangan teknologi Hydrogen Electrolyzers.
Saat ini, John Cockerill melalui John Cockerill Hydrogen sudah berhasil menawarkan hydrogen electrolysers terbesar di pasaran dengan kapasitas produksi lebih dari 1.000 Nm3/Hr atau setara dengan 5MW.
BACA JUGA:Â Dikabarkan Naik, Segini Tarif Listrik Terbaru Bulan Agustus 2024
John Cockerill memiliki target besar untuk pasar Asia Tenggara dan berambisi mengubah paradigma industri di wilayah tersebut, terutama di Indonesia yang memiliki banyak potensi energi untuk dikembangkan menjadi Green Hydrogen.






