RUANGBICARA.co.id – Sempat menjadi pembicaraan hangat ketika Timnas Indonesia tengah mencari nama-nama besar untuk melatih Tim Garuda, nama John Heitinga—mantan pelatih Ajax Amsterdam—digadang-gadang menjadi kandidat kuat untuk mengisi posisi pelatih yang saat ini masih kosong.
Namun, muncul kabar bahwa PSSI telah memberikan penawaran resmi kepada legenda sepak bola Belanda tersebut untuk menjadi pelatih utama Indonesia. Sayangnya, hal itu tampaknya tidak akan terwujud karena John Heitinga memastikan dirinya bukan sosok yang akan menangani Timnas Garuda.
BACA JUGA: 5 Fakta dan Momen Menarik di Balik Kekalahan Kedua Real Madrid
Pasalnya, dikutip dari media Belanda soccernews.nl pada 10 Desember 2025, pihak John Heitinga menegaskan bahwa ia menolak tawaran yang diberikan PSSI untuk melatih Timnas Indonesia. Heitinga menyebut bahwa mungkin di masa depan akan ada kesempatan lain untuk melanjutkan kariernya sebagai pelatih.
“Asosiasi Sepak Bola Indonesia baru-baru ini menghubunginya untuk melihat apakah ia tertarik melatih tim nasional mereka, tetapi Heitinga sendiri menolak tawaran tersebut untuk saat ini, dan kemungkinan akan tetap terbuka di masa depan,” tulis media tersebut (10/12).
Tentunya, dengan adanya penolakan tersebut, muncul berbagai spekulasi mengenai alasan kuat pelatih berusia 42 tahun itu menolak tawaran dari Federasi Sepakbola Indonesia. Salah satu alasan yang mencuat adalah keinginannya memberi jeda karier setelah pemecatannya dari Ajax Amsterdam akibat buruknya performa tim musim ini. Heitinga dinilai masih perlu memulihkan kondisi mental serta reputasi profesionalnya.
Tidak hanya itu, faktor lain juga turut dipertimbangkan Heitinga. Ia memilih untuk tidak mengambil risiko besar dengan menerima pekerjaan melatih tim nasional ketika kariernya baru saja memasuki masa sulit. Langkah tersebut dianggap dapat memperburuk citra profesionalnya jika hasil yang dicapai tidak sesuai harapan.
Maka dari itu, keputusan John Heitinga untuk menolak tawaran melatih Timnas Indonesia lebih disebabkan oleh pertimbangan waktu dan kondisi kariernya yang tengah berada pada fase pemulihan. Meskipun memiliki pengalaman menjanjikan, ia memilih langkah yang lebih berhati-hati sebelum kembali menangani proyek besar seperti tim nasional.
