Ia adalah salah satu orang pertama yang secara serius menganalisis dan memprediksi ledakan BTS di pasar Amerika Serikat. Melalui bukunya yang fenomenal, “BTS: The Review” (2019), ia membedah mengapa RM dkk bisa diterima oleh publik Barat melampaui batasan bahasa. Berkat kontribusinya, ia sering disebut sebagai kritikus kepercayaan para ARMY (penggemar BTS).
3. Eksistensi di Berbagai Platform
Penulis Buku: Selain buku tentang BTS, ia baru saja merilis karya terbaru berjudul “The Songwriters” yang membahas sejarah balada Korea.
Juri Penghargaan: Ia aktif sebagai anggota komite seleksi untuk Korean Music Awards dan juri di MAMA Awards.
Host & Podcaster: Melalui kanal YouTube “School of Music” dan podcast “Rolling Pot”, ia sering berbincang hangat dengan idola ternama seperti Haechan NCT hingga Youngjae GOT7.
Respons Publik dan Kehilangan Besar
Kepergiannya meninggalkan lubang besar di industri musik. Di media sosial X (Twitter), tagar bela sungkawa mengalir deras dari para penggemar musik yang merasa terbantu oleh penjelasan-penjelasan logis dan empatik dari mendiang selama ini.
“Beliau bukan hanya mengkritik, tapi menghargai setiap keringat yang dikeluarkan para artis. Dunia K-Pop kehilangan satu pemikiran briliannya hari ini,” tulis salah seorang netizen.
BACA JUGA: Ucapan Natal Terasa Itu-Itu Saja? Ini 10 Contoh Ucapan Natal 2025 yang Formal dan Elegan
Meskipun ia telah tiada, tulisan dan analisisnya akan tetap menjadi referensi utama bagi siapa pun yang ingin memahami bagaimana musik Korea Selatan bisa menaklukkan dunia. Selamat jalan, Kim Young Dae.
