Selain itu, Kadin juga memetakan tujuh tema pertumbuhan strategis yang berpotensi memberikan kontribusi lebih dari 80% terhadap total dampak ekonomi. Ketujuh prioritas tersebut meliputi:
- Infrastruktur kesehatan
- Ketahanan energi
- UMKM
- Manufaktur
- Bisnis hijau dan berkelanjutan
- Ketahanan pangan
- Pengembangan pasar karbon
Kolaborasi dan Pendekatan Inklusif
Penyusunan White Paper ini melibatkan delapan mitra strategis, di antaranya Boston Consulting Group, McKinsey & Company, dan Universitas Gadjah Mada. Survei dan diskusi yang melibatkan lebih dari 1.618 pengurus Kadin pusat dan daerah memastikan relevansi dokumen dengan kondisi Indonesia.
Menurut Prayoga Wiradisturi dari Indonesian Business Council, salah satu langkah strategis untuk mendukung keberlanjutan adalah membangun Carbon Market Knowledge Center (CMKC).
Sementara itu, William Sabandar dari 5P Global Movement Indonesia menekankan pentingnya inklusivitas dalam mendorong pertumbuhan ekonomi melalui berbagai pendekatan, termasuk sosial dan ekologis.
Tak hanya itu, Adrian Dimitri dari Boston Consulting Group menambahkan bahwa prioritas pada subsektor strategis, seperti peningkatan ekspor dan penguatan pasar domestik, menjadi kunci mencapai pertumbuhan inklusif.
BACA JUGA: Ketum Kadin Arsjad Rasjid Nyatakan Munaslub Ilegal hingga Klaim Punya Bukti Kuat
“Dukungan pemerintah melalui insentif dan infrastruktur juga sangat penting,” kata Adrian.
Dengan panduan ini, Kadin berharap dapat mempercepat laju pembangunan ekonomi Indonesia menuju pertumbuhan yang lebih inklusif, hijau, dan berkelanjutan.
