RUANGBICARA.co.id, Jakarta – Kapal induk USS Nimitz (CVN-68) milik Angkatan Laut Amerika Serikat menjadi sorotan publik setelah terlihat melintas di wilayah perairan Laut Aceh.
Keberadaan kapal raksasa yang telah beroperasi sejak 1975 itu memicu berbagai spekulasi, baik dari masyarakat Indonesia maupun internasional.
Banyak warganet menduga kapal induk tersebut dalam perjalanan menuju Teluk Persia untuk mendukung pasukan Israel dalam konflik yang sedang memanas dengan Iran. Dugaan ini muncul karena meningkatnya ketegangan di kawasan Timur Tengah dalam beberapa waktu terakhir.
Menanggapi isu yang beredar, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI Kristomei Sianturi, memberikan klarifikasi. Ia menegaskan bahwa keberadaan USS Nimitz sudah diketahui dan dipantau oleh TNI sejak 17 Juni 2025 lalu.
“Kalau disebut TNI kecolongan, itu jelas salah. Kami sudah sejak lama memantau kegiatan kapal USS Nimitz yang beroperasi di Selat Malaka, tepatnya pada 17 Juni 2025. Kami pastikan tidak ada kaitannya dengan bantuan militer ke konflik Iran-Israel,” ujar Kristomei saat diwawancara, Minggu (23/6/2025).
Meski demikian, keberadaan kapal militer asing di wilayah perairan Indonesia tetap memicu keresahan. Apalagi, situasi global tengah memanas akibat konflik di Timur Tengah yang belum mereda.
