Sikka – Kabar duka menyelimuti umat Katolik di Indonesia, khususnya Keuskupan Maumere. Pasalnya, Romo Endi Sengga, Pr, Imam Katolik dari Keuskupan Maumere, ditemukan meninggal dunia di kamar pribadinya di Puspas Keuskupan Maumere, Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, NTT, Sabtu (7/9/2024) pagi, .
Romo Wilfrid Valiance mengungkapkan peristiwa ini melalui pesan singkat yang dibagikan melalui WhatsApp. Dalam pesannya, ia menyampaikan bahwa aroma tidak sedap dari kamar Romo Endi menjadi petunjuk awal yang membuat mereka memeriksa keberadaannya.
BACA JUGA: Perjalanan Panjang Kepausan: Dari Awal Sejarah Hingga Era Modern
“Bapa Uskup, Romo Vikjen, dan para Romo sekalian, saya informasikan bahwa Romo Endi Sengga ditemukan meninggal di dalam kamar setelah tercium aroma tidak sedap,” tulisnya.
Lebih lanjut, Romo Wilfrid menjelaskan bahwa sepeda motor Romo Endi tetap terparkir di komunitas, meskipun almarhum tidak terlihat sejak dua hari sebelumnya.
Hal ini membuat mereka tidak langsung curiga, mengira Romo Endi sedang bertugas di luar komunitas. Setelah kamar Romo Endi dibuka pada Sabtu pukul 10.40 WITA, mereka menemukan jenazahnya. Polisi segera dipanggil untuk proses evakuasi dan pengangkatan jenazah.
Perjalanan Hidup dan Imamat Romo Endi Sengga
Romo Endi Sengga memiliki perjalanan panjang dalam imamatnya. Ia memulai pendidikannya di Seminari Matalo pada Juni 1980 dan menyelesaikannya pada Juni 1986.
Setelah itu, ia melanjutkan Tahun Orientasi Rohani dan pendidikan di Seminari Tinggi Santo Petrus sambil menempuh studi di Sekolah Tinggi Filsafat Katolik (STFK) Ledalero, yang kini dikenal sebagai Institut Filsafat Teologi Katolik (IFTK) Ledalero. Pada tahun 1994, ia ditahbiskan menjadi imam.
Selama hidupnya, Romo Endi dikenal sebagai sosok yang hangat dan sederhana. Meskipun perjalanan imamatnya tidak selalu mudah, ia tetap setia menjalani panggilannya.