Bogor – Kecelakaan maut terjadi di Gerbang Tol Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Rabu (5/2/2024) dini hari.
Insiden ini melibatkan sebuah truk bermuatan galon Aqua yang diduga mengalami rem blong. Akibatnya, delapan orang meninggal dunia dan sebelas lainnya mengalami luka-luka.
Truk dengan muatan berat tersebut menghantam bangunan gerbang tol, menyebabkan kerusakan parah dan menimbulkan banyak korban. Kejadian ini kembali menyoroti permasalahan keselamatan transportasi, khususnya angkutan barang yang melintas di jalan raya.
Menanggapi kecelakaan ini, Pengamat Transportasi yang juga Ketua Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah, Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno, menyarankan agar angkutan barang lebih banyak memanfaatkan jalur Kereta Api (KA) untuk mengurangi kepadatan dan risiko kecelakaan di jalan raya.
BACA JUGA: Kecelakaan Beruntun Gerbang Tol Ciawi, Pakar: Cermin Lemahnya Tata Kelola Transportasi
“Memanfaatkan jalur KA dan perairan dapat menjadi solusi untuk mengalihkan beban dari jalan raya. Untuk jarak lebih dari 500 km, tarif moda KA lebih murah karena bebas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 11 persen, tidak dikenakan track access charge (TAC), serta menggunakan BBM subsidi,” ujar Djoko kepada Ruang Bicara, Rabu (5/2/2025).
Tata Kelola Transportasi Dinilai Lemah
Djoko juga menyoroti kompleksitas penyelenggaraan angkutan logistik di Indonesia. Menurutnya, banyaknya kementerian dan lembaga yang terlibat membuat penyelesaian masalah ini semakin rumit. Setidaknya ada 12 kementerian/lembaga yang memiliki kewenangan dalam sektor ini, termasuk Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum, dan Kepolisian RI.