RUANGBICARA.co.id – Pertandingan terakhir Pekan ke-12 Premier League 2025/2026 menjadi malam memalukan bagi Manchester United(MU). Meskipun bermain di Old Trafford pada 25 November 2025 dini hari, skuat Ruben Amorim justru tumbang 0-1 dari Everton.
Sejak kick-off, ribuan fans menyaksikan MU tampil dominan. Selain itu, United menguasai alur permainan lewat passing terarah, penguasaan bola tinggi, dan beberapa peluang berbahaya. Sayangnya, semua usaha itu belum cukup untuk membobol pertahanan Everton.
BACA JUGA: Spurs Hancur di Derby London Utara, Thomas Frank Akui Banyak Kesalahan
Memasuki menit ke-13, terjadi insiden mengejutkan. Idrissa Gana Gueye mendapat kartu merah langsung akibat adu fisik dengan rekannya sendiri, Michael Keane. Akibatnya, Everton dipaksa bermain dengan 10 pemain jauh lebih cepat dari dugaan.
Walau unggul jumlah pemain, MU malah kehilangan momentum. Sebaliknya, Everton tampil agresif dan disiplin. Kemudian, pada menit ke-29, Kiernan Dewsbury-Hall melakukan aksi individu brilian yang membuat The Toffees unggul 1-0 hingga turun minum.
Babak Kedua
Memasuki babak kedua, MU kembali mengambil alih permainan. Mereka menggempur lewat serangan bertubi-tubi, tetapi rapinya blok pertahanan Everton membuat peluang bersih sulit tercipta.
Selain itu, Jordan Pickford tampil luar biasa. Kiper Everton itu menggagalkan beberapa peluang emas, termasuk sundulan Joshua Zirkzee di menit-menit akhir. Semua upaya MU melalui umpan silang hingga bola mati berhasil dimentahkan.
Pada akhirnya, MU tidak mampu mencetak gol balasan. Gol tunggal Dewsbury-Hall menjadi penentu kemenangan Everton sekaligus memperpanjang tren positif The Toffees.
Kekalahan ini menjadi yang pertama setelah MU tak terkalahkan dalam lima laga sebelumnya. Meski mendominasi statistik, Ruben Amorim mengakui bahwa intensitas timnya menurun drastis sepanjang pertandingan.
“Pemahaman situasi pertandingan belum ada, termasuk kualitas di sekitar kotak penalti. Namun yang terpenting intensitasnya. Dari awal laga, saya tidak merasakan intensitas berada di level tertinggi. Dengan cara bermain seperti ini, kami tidak bisa menang,” ujar Amorim.






