Kemenkes Targetkan Teknologi AI Dorong Kemajuan Kesehatan Indonesia

Menurut Setiaji, AI sebaiknya membantu dokter membuat keputusan medis lebih cepat berdasarkan data. Ia juga menekankan pentingnya integrasi AI yang tetap mengutamakan etika.

“Setiap hasil penelitian AI harus dinilai kritis sebelum diterapkan, karena AI tidak bisa menggantikan evaluasi medis individual,” jelasnya.

Setiaji juga menyoroti perlunya pemahaman bijak dalam menggunakan AI untuk informasi kesehatan.

BACA JUGA: Ngeri! Angka Positif HIV Di Jabar Nyaris 10 Ribu, LGBT Jadi Penyumbang Terbesar

“Teknologi seperti Chat GPT bisa memberi panduan awal, tetapi AI tidak bisa menggantikan peran dokter yang menganalisis secara komprehensif,” tambahnya.

Terakhir, ia menuturkan dengan mengingatkan bahwa AI adalah alat bantu yang perlu digunakan secara bijaksana agar dapat mendukung kemajuan kesehatan tanpa mengorbankan nilai kemanusiaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *