Kepemimpinan dan Pilkada di Lebak: Menyoal Dinasti Politik dan Tantangan Perubahan

Oleh H. Edy Murpik

BACA JUGA: Bayang-bayang Dinasti Politik di Pilkada Lebak 2024

Faktor-faktor yang Mendukung Dinasti

Mengakhiri dominasi dinasti politik di Lebak tidak mudah. Jaringan politik dan infrastruktur yang dibangun oleh keluarga Jayabaya membuat persaingan menjadi sangat berat bagi kandidat lain. Selain itu, fenomena “NPWP” (Nomor Piro Wani Piro) menggambarkan bagaimana suara rakyat dapat dibeli, yang mengakibatkan kualitas demokrasi yang rendah.

Terbentuknya kekuasaan trah Jayabaya tidak terjadi begitu saja. Mereka mengikuti tahapan Pilkada sesuai aturan perundang-undangan. Dukungan partai-partai politik juga memberikan kontribusi terhadap kekuasaan mereka.

Harapan untuk Perubahan

Namun, perubahan di Lebak masih mungkin terjadi. Dengan partisipasi aktif dan kritis dari masyarakat serta keberanian dari partai politik untuk mendukung kandidat yang berkompeten dan berintegritas, perubahan bisa saja terjadi.

Masyarakat harus berperan aktif dalam mengubah dinamika ini. Pendidikan politik dan sosialisasi mengenai pentingnya memilih berdasarkan kompetensi dan integritas menjadi kunci untuk mencegah dominasi dinasti politik.

Masyarakat perlu didorong untuk lebih kritis dan selektif dalam memilih pemimpin daerah. Keputusan berada di tangan pemegang kekuasaan tertinggi, yaitu rakyat Lebak. Partai politik juga berperan penting dalam menciptakan iklim perubahan di Lebak.

Sayangnya, banyak partai politik di Lebak cenderung mencari “aman” dan mendukung kandidat tertentu, karena mereka dianggap memiliki peluang besar untuk menang. Sikap ini menunjukkan kurangnya keberanian untuk melakukan perubahan yang signifikan.

Peran Partai Politik

Partai politik harus berani berkoalisi dan memberikan dukungan kepada kandidat yang kompeten dan berintegritas, meskipun mereka bukan bagian dari dinasti politik yang ada. Langkah ini penting untuk menciptakan persaingan yang sehat dan memungkinkan munculnya pemimpin-pemimpin baru yang dapat membawa perubahan positif bagi Lebak.

Kaderisasi yang baik akan menghasilkan pemimpin yang tidak hanya kompeten tetapi juga memiliki integritas dan visi yang jelas untuk kemajuan daerah Lebak. Sayangnya, kaderisasi sering kali terabaikan karena fokus partai lebih banyak pada kemenangan dan perhitungan jangka pendek daripada membangun fondasi jangka panjang.

Partai-partai besar di Lebak perlu mengubah pendekatan ini dan mulai berinvestasi dalam kaderisasi yang berkualitas. Hal ini akan memastikan bahwa partai memiliki sumber daya manusia yang mumpuni untuk bersaing dalam Pilkada dan membawa perubahan yang diinginkan oleh masyarakat.

BACA JUGA: Ruang Media: Inovasi dalam Layanan Kebutuhan Bisnis Anda

Penutup

Pilkada Lebak 2024 menjadi momen penting bagi masyarakat Lebak untuk memilih pemimpin daerah. Pemimpin yang akan diberikan amanah untuk menjadi nakhoda yang dapat “berlayar” dengan tenang dan nyaman menuju Kabupaten Lebak yang maju, mandiri, dan sejahtera; ”iman, aman, uman, amin”, bukan mempertahankan status quo.

*) Penulis adalah H. Edy Murfik, dikenal sebagai tokoh wartawan senior dan merupakan bagian warga yang cinta dengan Lebak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *