RUANGBICARA.co.id, Jakarta – Ketua BEM Universitas Indonesia (UI) 2025, Agus Setiawan, akhirnya buka suara terkait polemik audiensi dengan DPR yang menuai tudingan pengkhianatan terhadap gerakan mahasiswa.
Ia menegaskan bahwa langkah tersebut bukan keputusan sepihak, melainkan hasil kesepakatan bersama dengan sejumlah elemen mahasiswa.
Menurut Agus, rencana audiensi ke DPR sejak awal sudah dibicarakan bersama Atan. Bahkan, Atan sendiri yang sempat menyampaikan akan menghubungi CEM terkait agenda tersebut. Namun, tidak ada tindak lanjut, termasuk kabar soal keputusan CEM yang akhirnya menolak audiensi.
BACA JUGA: 7 Fakta Mengapa Ketua BEM UI Agus Setiawan Viral Usai Bertemu Sufmi Dasco Cs
Lebih lanjut, Agus mengaku selama ini BEM UI di bawah kepemimpinannya sering tidak dilibatkan dalam forum CEM maupun Sospolnet. Padahal, pihaknya sudah berulang kali menawarkan diri untuk ikut serta. Minimnya komunikasi inilah yang kemudian memicu miskoordinasi.
“Ketika kami ingin berkoordinasi terkait aksi justru dipersulit, tetapi saat audiensi ini malah digunjing. Itu yang perlu diluruskan,” jelas Agus dalam keterangan tertulisnya, Kamis (4/9/2025).
Agus menegaskan bahwa tuntutan dalam audiensi ke DPR tidak berbeda dengan perjuangan mahasiswa lainnya. Pihaknya mendesak Presiden Prabowo Subianto bertanggung jawab atas pernyataan soal dugaan makar dalam demonstrasi.
Menurut Agus, tudingan makar harus dibuktikan melalui investigasi yang transparan dan akuntabel. Karena itu, BEM UI mendorong DPR segera membentuk tim investigasi agar publik mendapatkan kejelasan secara terbuka.
Agus juga menepis anggapan bahwa audiensi hanya dilakukan oleh BEM UI. Nyatanya, forum tersebut turut dihadiri berbagai organisasi mahasiswa, mulai dari BEM SI Kerakyatan, BEM Nusantara, BEM PTN se-Nusantara, DEMA PTKIN, BEM PTMA, BEM UPNVJ, PP Himapolindo, hingga perwakilan mahasiswa Universitas Trisakti.
Menurut Agus, kehadiran banyak elemen mahasiswa membuktikan bahwa audiensi merupakan langkah kolektif. Selain aksi massa, advokasi formal juga menjadi bagian penting dari strategi perjuangan mahasiswa.