RUANGBICARA.co.id – Khutbah Jumat menekankan bahwa jihad yang paling utama adalah berani mengatakan kebenaran di hadapan penguasa yang zalim. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, disebutkan:
أَفْضَلُ الْجِهَادِ كَلِمَةُ عَدْلٍ عِنْدَ سُلْطَانٍ جَائِرٍ
“Jihad yang paling utama ialah mengatakan kebenaran (berkata yang baik) di hadapan penguasa yang zalim.” (HR. Abu Daud no. 4344, Tirmidzi no. 2174, Ibnu Majah no. 4011. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan).
BACA JUGA: Inilah Waliyullah yang Takut Kena Hisab Tapi Tak Sholat Jumat
Meskipun begitu, penting diingat bahwa cara menasehati penguasa harus dilakukan dengan baik, tidak dengan mempermalukan mereka di depan umum.
Hadits tentang Jihad Melawan Penguasa Zalim
Sementara, beberapa ulama seperti Abu Daud, At Tirmidzi, dan Ibnu Majah telah meriwayatkan hadits ini dalam bab yang berkaitan dengan mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran. Imam Nawawi juga memasukkan hadits ini dalam Riyadhus Shalihin pada Bab “Memerintahkan pada kebaikan dan melarang dari kemungkaran”.
Faedah Hadits: Jihad dengan Menasehati Penguasa Zalim
Lalu, ada beberapa pelajaran yang dapat diambil dari hadits ini:
- Mengajak pada kebaikan dan mencegah kemungkaran termasuk jihad.
- Memberikan nasihat kepada penguasa yang zalim juga merupakan jihad yang sangat utama.
- Jihad memiliki tingkatan-tingkatan yang berbeda, dan ada yang lebih utama daripada yang lain.
- Diperbolehkan memberikan nasihat kepada penguasa yang zalim dengan cara yang lembut agar nasihat tersebut lebih mudah diterima.
Empat Keadaan dalam Menasehati Penguasa
Kemudian, saat menasehati penguasa, terdapat empat situasi yang mungkin terjadi:
- Berkata benar di hadapan penguasa yang adil, yang biasanya lebih mudah diterima.
- Berkata tidak benar di hadapan penguasa yang adil demi keuntungan duniawi, yang sangat berbahaya.
- Berkata benar di hadapan penguasa zalim, yang merupakan jihad paling utama.
- Berkata tidak benar di hadapan penguasa zalim, yang merupakan salah satu bentuk kemungkaran yang besar.
Menasehati dengan Cara yang Benar
Sedangkan, memberikan nasihat kepada penguasa harus didasari oleh ridha Allah dan Rasul-Nya. Nasihat tersebut seharusnya disampaikan dengan baik tanpa mengumbar aib penguasa di depan umum. Cara seperti demonstrasi besar-besaran yang hanya bertujuan membuka aib penguasa tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Pandangan Ulama tentang Penguasa Zalim
Terakhir, Ali bin Abi Thalib pernah menegaskan bahwa masyarakat tetap memerlukan pemimpin, baik yang adil maupun yang zalim.






