Sayangnya, keberaniannya itu justru membawa lebih banyak ancaman. Berbagai bentuk intimidasi datang, mulai dari kotak kain kafan hingga gambar mayat yang memperingatkan untuk menghentikan perjuangannya.
Dari Jurnalis ke Politik
Pada tahun 2004, Abi Kusno terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Kalimantan Tengah. Namun, posisinya sebagai pejabat negara tidak membuatnya aman dari ancaman. Keberaniannya melawan kejahatan lingkungan terus berlanjut, meskipun ancaman yang dihadapinya semakin intens.
Pada tahun 2006, Abi Kusno meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan mobil di jalan tol Cirebon. Banyak pihak yang mencurigai bahwa kecelakaan tersebut bukanlah kebetulan, melainkan bagian dari konspirasi untuk membungkam perjuangannya.
Beberapa hari sebelum kematiannya, ia kembali menerima ancaman berupa kotak kain kafan dan pesan peringatan, yang datang setelah ia mengungkapkan temuan timbunan kayu ilegal di Muara Bulan.
Kematian Abi Kusno meninggalkan duka mendalam bagi banyak pihak. Ia tidak hanya dikenal sebagai seorang jurnalis, tetapi juga sebagai simbol keberanian dalam memperjuangkan kebenaran dan kelestarian alam.
BACA JUGA:Â Kisah Viral Perselingkuhan Mertua dan Menantu Difilmkan: Tak Disangka Wulan Guritno Perankan Karakter Ini
Meskipun hidupnya berakhir tragis, perjuangannya tetap menginspirasi banyak orang untuk terus melawan kekuatan yang merusak bumi, terutama di Kalimantan.
Abi Kusno Nachran adalah seorang pahlawan yang mengabdikan hidupnya untuk melawan kejahatan lingkungan, meski harus menghadapi ancaman, kekerasan, dan akhirnya kehilangan nyawanya. Ia akan selalu dikenang sebagai sosok pemberani yang berani melawan ketidakadilan demi kebenaran dan kelestarian bumi Kalimantan.