JAKARTA – Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono memperkenalkan ikan jade perch sebagai komoditas yang potensial dibudidayakan di Indonesia. Ikan air tawar ini memiliki nilai ekonomi tinggi di pasar global, begitupun dengan kandungan gizinya.
Untuk memperkenalkan ikan asli Queensland, Australia tersebut, Menteri Trenggono menggelar santap siang bersama stakeholder di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Kamis (3/10/2024).
“Ikan ini bisa hidup di wilayah tropis, sesuai dengan kondisi geografis Indonesia. Nilai ekonominya di pasar cukup tinggi, dan sangat potensial dikembangkan di Indonesia,” ujar Menteri Trenggono pada acara tersebut.
Berkaca dari kesuksesan produksi udang vaname di Indonesia, Menteri Trenggono berharap ikan jade perch juga bisa dikembangkan sebagai varian komoditas budidaya. Vaname sendiri semula merupakan udang asli Hawaii, Amerika, yang saat ini umum dibudidayakan di Indonesia.
Baca Juga:Â Upaya Pemerintah Tingkatkan Ekonomi di Sektor Pariwisata
Peluang pengembangan budidaya jade perch di Tanah Air didukung oleh besarnya potensi lahan budidaya yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Di sisi lain, ikan dengan nama latin Scortum Barcoo ini memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi di kisaran USD15 – 22 per kilogram. Sedangkan ketika disajikan sebagai menu makanan harganya melambung mencapai Rp1,2 juta per porsi.