Pentingnya RTI dan IEP
Alice juga menyoroti pentingnya pemahaman Response to Intervention (RTI) dan Individualized Education Program (IEP) sebagai bentuk adaptasi pembelajaran.
“Saya berharap guru dan praktisi yang hadir membawa gagasan perubahan positif bagi ekosistem pendidikan inklusi di Indonesia,” tambahnya.
Sementara itu, Saryadi, Direktur Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus Kemendikdasmen, menegaskan bahwa pendidikan inklusi adalah komitmen moral sekaligus kebijakan negara.
“Setiap anak, apapun kemampuannya, berhak mendapat akses pendidikan yang relevan. Tema ini menegaskan pentingnya kurikulum fleksibel, dukungan konkret, dan lingkungan belajar yang ramah,” jelasnya.
Ia juga menekankan perlunya kolaborasi semua pihak dalam memperkuat pendidikan inklusi.
“Ketika seluruh pihak berbagi tanggung jawab, sistem pendidikan kita akan lebih kuat dan bermakna. Saya mengapresiasi setinggi-tingginya pihak yang berkontribusi dalam konferensi ini,” pungkasnya.
Selepas pembukaan, Prof. dr. Paula Sterkenburg dari Vrije Universiteit Amsterdam memaparkan materi bertema “Building Effective Support Systems in Inclusive Education”. Ia membahas cara membangun sistem dukungan yang efektif untuk pendidikan inklusif.
BACA JUGA: Pemerintah Alokasikan Rp750 Triliun untuk Pendidikan di 2025, Apa Saja?
Acara kemudian dilanjutkan sesi panel bersama berbagai narasumber berpengalaman. Mereka membahas strategi, tantangan, dan inovasi untuk mewujudkan pendidikan berkualitas bagi semua anak Indonesia.






