Mebi Lampung Siap Menjadi Pusat Biomassa Nasional

Melalui strategi ini, biomassa dapat menjadi komoditas penting yang berkontribusi dalam pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK).

“Bagi perusahaan atau industri yang menerapkan ini, mereka sudah menjalankan prinsip keberlanjutan industri,” jelas Milton.

Selain itu, ia juga menambahkan bahwa hal ini membantu mengurangi emisi, menghasilkan produk ramah lingkungan, dan memberikan peluang untuk memperoleh sertifikat karbon yang memiliki nilai ekonomi tinggi.

Sementara, Ketua Mebi Lampung, Daud Hadi Winarto, menyatakan bahwa Provinsi Lampung memiliki potensi biomassa yang sangat besar, terutama dari limbah tebu, batang singkong, jagung, limbah kelapa sawit, dan limbah hutan.

Selain itu, Lampung juga memiliki lahan yang luas untuk pengembangan Hutan Tanaman Energi (HTE), yang bisa menjadi sumber biomassa yang berkelanjutan.

Menurut Daud, dari sisi permintaan, ada beberapa PLTU di Lampung yang membutuhkan cofiring biomassa, selain juga sejumlah industri lainnya.

“Dari segi geografis, Lampung berdekatan dengan Provinsi Banten, di mana terdapat PLTU besar dan berbagai industri seperti industri kimia atau petrokimia,” ujar Daud, menjelaskan lebih lanjut mengenai keunggulan Lampung.

Sebagai penutup, Daud menyampaikan komitmen Mebi Lampung untuk terus konsisten dalam memberikan edukasi dan informasi mengenai bisnis serta peluang yang berkaitan dengan biomassa.

“Tentunya, ada manfaat yang bisa diperoleh oleh konsumen atau pengguna biomassa,” tutup Daud.

BACA JUGA: Ini Tips agar Tidak Tertipu dalam Perpanjangan SIM Digital

Ia juga menyebutkan bahwa penerapan pajak karbon akan mulai diberlakukan di masa depan bagi industri yang masih menggunakan bahan bakar fosil, yang semakin mendorong pentingnya transisi ke biomassa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *