“Premanisme berkedok Ormas ditumpas, investasi terbuka, Buruh sejahtera,” tulis Eddy dalam unggahan di akun Instagram miliknya, Kamis (1/5/2025).
Eddy menyebut ruang investasi di Indonesia harus bebas dari gangguan agar lapangan kerja semakin luas dan investor tidak ragu untuk masuk.
“Ruang investasi bagi pelaku usaha harus bebas dari semua gangguan. Semakin besar investasi masuk, semakin banyak lapangan pekerjaan tercipta,” ujarnya.
“Mari kita berganding tangan untuk menuju Indonesia Maju Indonesia Emas 2045,” sambungnya.
Awal Mula
Sebelumnya, perseteruan ini bermula saat Sutiyoso menanggapi wacana revisi Undang-Undang Ormas. Ia mengungkapkan pengalamannya saat menjabat Pangdam Jaya, di mana ia kerap berhadapan dengan ormas yang bertindak seperti preman.
“Pengalaman saya menjaga keamanan Jakarta, banyak bersinggungan dengan ormas berperilaku seperti preman. Itu sangat tidak menyenangkan,” kata Sutiyoso.
Pernyataan itu memancing reaksi keras dari Hercules. Ia menyerang balik dengan menyebut Sutiyoso sebagai orang tua yang sudah “bau tanah”.
“Pak Sutiyoso itu ngapain sih? Diam sajalah. Sudah bau tanah juga,” ujar Hercules di Pengadilan Negeri Jakarta Utara.
BACA JUGA: Industri Tekstil Padat Karya Butuh Tenaga Kerja Terampil, Ini Langkah Pemerintah
Ia menegaskan bahwa GRIB Jaya yang ia pimpin tidak pernah mengganggu Sutiyoso secara pribadi dan menilai pernyataan sang jenderal terlalu menyamaratakan semua ormas.
“Saya tidak pernah mengusik dia (Sutiyoso). Jadi jangan seolah-olah ormas itu semua sama,” tegas Hercules.






