Jakarta – Rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia masih belum menemukan kejelasan, meskipun sudah masuk dalam Rencana Usaha Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) 2025-2060.
Akan tetapi, Pemerintah telah mencanangkan PLTN pertama akan mulai dibangun pada 2029 dan beroperasi pada 2032.
“Targetnya 2032 sudah on grid, tetapi persiapannya sudah dimulai sejak 2029,” ujar Prof. Eniya Listiyani Dewi, Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE), dilansir dari listrikindonesia.com, Minggu (24/1/2025).
BACA JUGA: Jika Benar Nuklir sebagai Solusi Energi Bersih, Liem Peng Hong Minta DPR Segera Selesaikan UU EBT
Keppres untuk Pembentukan NEPIO
Sebagai bagian dari persiapan, pemerintah berencana menerbitkan Keputusan Presiden (Keppres) yang akan menjadi dasar pembentukan Nuclear Energy Program Implementation Organization (NEPIO). Keppres tersebut sedang dalam tahap pembahasan dan akan segera diajukan ke Menteri dan Presiden setelah final.
“Keppresnya sedang dalam pembahasan bersama Wakil Menteri. Setelah final, akan diajukan ke Menteri dan Presiden,” jelas Eniya.
NEPIO direncanakan memiliki tiga kelompok kerja, yaitu Pokja Perencanaan, Pokja Pengembangan, dan Pokja Pengawasan. Ketiganya akan bertugas memastikan seluruh proses pembangunan PLTN berjalan sesuai rencana serta memenuhi standar internasional.