Lebak – Peristiwa tak mengenakkan dialami Arta Grace Monica, seorang ibu dari Desa Pasir Tangkil, Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak.
Ia rela berjalan kaki sejauh 200 meter sambil membawa kursi dan meja belajar dari rumah ke sekolah anaknya. Hal itu dilakukan karena dirinya diminta mengganti fasilitas sekolah yang rusak.
Lebih lanjut, Arta mengaku diminta langsung oleh kepala SDN 2 Pasir Tangkil untuk mengganti kursi dan meja yang diduga dirusak oleh anaknya, Alfi. Namun, menurut Arta, anaknya membantah telah merusak peralatan tersebut karena kondisi meja dan kursi memang sudah rusak sejak lama.
BACA JUGA:Â Kisah Pilu Ibu Penjual Gorengan, Dituduh Curi Listrik, Tagihan Bengkak hingga Donasi Ditolak PLN Jombang
“Awalnya saya baca di grup kelas anak saya, katanya dapat teguran kalau anak saya ngerusak meja sama kursi. Terus kepala sekolahnya minta saya ganti. Pas saya tanya ke anak saya, dia bilang bukan pelakunya karena kursi itu memang sudah rusak dari tahun sebelumnya,” ujar Arta saat diwawancarai, Senin (29/4/2025).
Sementara itu, wali kelas 4 SDN 2 Pasir Tangkil, Joharnesa, membenarkan bahwa memang terdapat kerusakan pada kursi dan meja di ruang kelas.
Menurutnya, kerusakan disebabkan oleh kebiasaan siswa yang kerap naik dan menggoyang-goyangkan kursi. Namun, ia mengaku tidak tahu-menahu soal instruksi kepada orang tua untuk mengganti fasilitas tersebut.
“Iya, emang benar itu kursi dan mejanya rusak. Biasa kan anak-anak suka naik terus digoyang-goyangin. Tapi saya nggak tahu kalau ada pemberitahuan suruh ganti itu semua ke orang tua murid,” ungkap Joharnesa.






