Mudik Lebih Lancar? Pakar Sebut Tarif Seragam dan Penambahan Kapal Jadi Kunci

Jakarta – Jelang mudik Lebaran 2025, pemerintah menerapkan kebijakan satu tarif tiket kapal yang berlaku mulai H-5 di Pelabuhan Penyeberangan Merak-Bakauheni.

Merespon hal itu, Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata sekaligus Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno, mengatakan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi antrean panjang kendaraan di dermaga.

“Penerapan tarif seragam membuat semua kapal mendapatkan penumpang secara merata. Hal ini menghindari penumpukan di kapal eksekutif yang jumlahnya terbatas,” ujar Djoko dalam keterangan resminya, Rabu (26/3/2025)..

BACA JUGA: Buntut Ancaman Mogok Supir Truk, Pakar Transportasi Beri Saran dan Peringatkan Ini

Sebelumnya, banyak pemudik lebih memilih kapal eksekutif, yang menyebabkan antrean kendaraan mengular hingga menutup akses ke dermaga lainnya. Untuk mengatasi hal tersebut, PT ASDP Indonesia Ferry telah menghapus layanan eksekutif selama puncak arus mudik dan arus balik.

Prediksi dan Strategi

Berdasarkan data Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Banten, puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada Kamis (27 Maret 2025) dan Jumat (28 Maret 2025). Sedangkan kepadatan pemudik yang menyeberang ke Sumatera diprediksi berlangsung pada 26-30 Maret 2025.

Untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan, Korlantas Polri dan Polda Banten akan menerapkan rekayasa lalu lintas di Pelabuhan Merak. Jika antrean melebihi kapasitas area penyangga (buffer area), sistem pelambatan (delayed system) akan diberlakukan untuk mengurangi kemacetan.

Selain itu, Kementerian Perhubungan bersama PT ASDP Indonesia Ferry membagi layanan pelabuhan berdasarkan jenis kendaraan.

  • Pelabuhan Merak – Bakauheni: Pejalan kaki, kendaraan pribadi, pick-up, bus, dan angkutan umum.

  • Pelabuhan Ciwandan – Wika Beton: Sepeda, sepeda motor, dan truk tangki.

  • Pelabuhan Bandar Bakau Jaya (BBJ) Bojonegara – BBJ Muara Pilu: Kendaraan besar dan truk tronton.

Pembagian ini diharapkan memperlancar arus kendaraan dan mencegah kepadatan yang terpusat di Pelabuhan Merak.

PT ASDP Indonesia Ferry menyiapkan total 69 armada kapal untuk melayani rute Merak-Bakauheni, Ciwandan-Wika Beton, dan BBJ Bojonegara-BBJ Muara Pilu.

Di Pelabuhan Merak sendiri, 44 kapal akan beroperasi dengan kapasitas normal 28 kapal dan 114 trip per hari. Pada kondisi padat, jumlah kapal meningkat menjadi 31 dengan 126 trip, dan saat kondisi sangat padat, 33 kapal akan beroperasi dengan 135 trip.

Kebijakan tambahan lainnya adalah pola bongkar tanpa muat di pelabuhan yang tidak mengalami lonjakan kendaraan. Dengan sistem ini, waktu bongkar kapal dipercepat sehingga jumlah perjalanan (trip) kapal meningkat. Kebijakan ini akan diterapkan di dermaga 4, 5, dan 7 Pelabuhan Merak.

Fasilitas Pemudik

Selain strategi pengaturan lalu lintas dan penambahan kapal, pemerintah juga meningkatkan fasilitas bagi pemudik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *