Nyaris Musnah akibat Perambahan Liar, Ternyata Taman Nasional Tesso Nilo Punya 7 Fakta Ini

4. Kawasan Ekowisata

Selain sebagai kawasan konservasi, Tesso Nilo juga dikembangkan sebagai tempat ekowisata.

Terdapat 9 trek yang bisa dijelajahi, termasuk patroli gajah, sungai, jelajah hutan, hingga trek kano dan sepeda.

5. Dikepung Konsesi

Kawasan TNTN berada di antara bekas lahan konsesi Hak Pengusahaan Hutan (HPH).

Saat ini, ekosistem Tesso Nilo terbagi menjadi taman nasional, kawasan hutan produksi, dan hutan tanaman industri. Di sekelilingnya juga terdapat 23 desa yang tersebar di empat kabupaten.

6. Tumbuhan Langka

Banyak tumbuhan di kawasan ini sudah masuk daftar terancam punah versi Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN).

Beberapa di antaranya adalah gaharu, kayu batu, jelutung, ramin, dan meranti.

7. Perambahan dan Alih Fungsi

Permasalahan utama TNTN adalah perambahan hutan secara masif.

Setidaknya 20.000 hektare dari lahan taman nasional telah dirambah untuk ditanami kelapa sawit oleh perusahaan ilegal maupun oknum masyarakat.

BACA JUGA: Empat Pulau Aceh ‘Diambil’ Sumut, JaGa Jakarta Kepung Kemendagri Tolak Aneksasi Wilayah

Dengan demikian, Taman Nasional Tesso Nilo bukan hanya bagian penting dari warisan alam Indonesia, tetapi juga benteng terakhir bagi satwa dan flora langka di Sumatera. Langkah tegas dari Satgas PKH harus diikuti dengan pengawasan ketat dan keterlibatan masyarakat agar kawasan ini tak kembali dirampas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *