Jakarta — Industri global kembali diguncang kabar mengejutkan dari raksasa elektronik asal Jepang, Panasonic Holdings Corp.
Perusahaan ini mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 10.000 karyawan di seluruh dunia sebagai bagian dari langkah restrukturisasi besar-besaran.
Langkah ini dilakukan untuk menutup unit-unit bisnis yang tidak lagi bertumbuh dan meningkatkan profitabilitas jangka panjang. Panasonic menyebutkan bahwa 5.000 karyawan di Jepang dan 5.000 lainnya dari luar negeri akan terdampak.
BACA JUGA: Ada Apa di Balik Ledakan Maut yang Tewaskan 11 Orang Sipil dan Anggota TNI di Garut? Ini Faktanya
Proses ini ditargetkan rampung hingga akhir Maret 2026, dengan biaya restrukturisasi mencapai 130 miliar yen atau sekitar Rp14 triliun.
PHK massal ini menjadi sinyal keras bahwa ketidakpastian di dunia kerja kini semakin nyata. Tak heran, kabar tersebut memicu kekhawatiran luas, terutama di kalangan generasi muda yang tengah mempersiapkan masa depannya di dunia profesional.
Namun di tengah badai ketidakpastian ini, seorang pebisnis muda justru menyuarakan optimisme sekaligus peringatan penting. Ririn, CEO dari beberapa brand usaha seperti Yafaro Entrepreneur, Melia Skincare official, dan Do Jastip, memberikan pandangan tajam soal realita dunia kerja saat ini.
“Panasonic PHK 10.000 karyawan. Ekonomi lagi sulit. Lalu kamu, masih yakin masa depanmu aman hanya dengan gelar sarjana?” ujar Ririn lewat akun Instagram pribadinya @do.ririn, dikutip Senin (12/5/2025).






