Jika benar terlaksana, IPO PAMA disebut-sebut bisa menjadi yang terbesar sepanjang tahun ini. Nilainya bahkan berpotensi melampaui pencapaian PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) milik konglomerat Prajogo Pangestu yang sebelumnya meraih dana Rp2,37 triliun dari aksi korporasi serupa.
Pengembangan Proyek Emas Pani dilakukan secara bertahap. Pada fase awal, tambang terbuka tersebut akan menggunakan metode pengolahan heap leach dengan target produksi sekitar 140.000 ons emas per tahun. Selanjutnya, perusahaan berencana membangun fasilitas carbon-in-leach (CIL) yang dapat meningkatkan produksi hingga 500.000 ons emas per tahun.
Edwin Soeryadjaya, Presiden Komisaris MDKA, disebut sebagai salah satu figur kunci di balik pengembangan proyek ini. Selain itu, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) bersama entitas yang dikendalikan Winato Kartono juga tercatat sebagai pemegang saham dominan MDKA, meskipun saham publik masih menjadi kelompok pemilik tunggal terbesar.
BACA JUGA:Â Dipotong Rp81,3 Triliun, Begini Cara Kementerian PU Bangun Infrastruktur
Meski kabar IPO ini sudah ramai di pasar, pihak manajemen MDKA hingga kini belum memberikan konfirmasi resmi terkait rencana tersebut.
