Momen tersebut menjadi pelajaran penting bahwa keputusan cepat (decision making) sangat menentukan hasil. Moriyasu memuji keputusan kiper Jepang, Suzuki, yang mampu membaca pergerakan Ragnar Oratmangoen dengan baik. Suzuki memilih tetap bertahan daripada maju, sehingga menghindari kemungkinan penalti.
Di sisi lain, Moriyasu juga menyoroti eksekusi peluang Indonesia yang kurang maksimal. Kesempatan emas dari Ragnar kepada Pratama Arhan gagal dimanfaatkan dengan baik, meski keputusan yang diambil sudah tepat.
Mentalitas dan Rasa Hormat
Pelatih Jepang ini juga mengapresiasi semangat timnya untuk tetap menghormati setiap lawan, termasuk Indonesia. “Sebelum pertandingan, saya sudah bilang ke pemain bahwa laga tidak mudah. Kita mungkin akan menghadapi beberapa peluang yang diciptakan pemain Indonesia, dan itu benar-benar terjadi,” imbuh Moriyasu.
Pendekatan mental Samurai Biru ini menjadi pelajaran penting bagi Indonesia. Jepang menunjukkan bahwa menghargai lawan adalah kunci untuk tampil maksimal di setiap laga, baik melawan tim kuat maupun yang dianggap lebih lemah.
BACA JUGA: Shin Tae-yong Optimis Indonesia Bisa Imbangi Permainan Jepang Di Laga Kualifikasi Piala Dunia
Pelajaran Berharga untuk Tim Garuda
Dari laga ini, Timnas Indonesia bisa belajar banyak dari Jepang:
- Mentalitas Tangguh: Tetap menghormati lawan dan bermain maksimal.
- Decision Making: Keputusan cepat dan tepat sangat berpengaruh dalam pertandingan.
- Football IQ: Pemahaman taktik dan membaca permainan menjadi krusial.
- Teknik dan Eksekusi: Peluang yang diciptakan harus dikonversi dengan baik.
Dengan evaluasi ini, Timnas Indonesia diharapkan bisa memperbaiki performa dan tampil lebih baik di laga mendatang.






