Jakarta – Pemerintah memastikan kesiapan sarana dan prasarana transportasi untuk Angkutan Lebaran 2025. Periode mudik akan berlangsung mulai 21 Maret hingga 11 April 2025, dengan puncak arus mudik diprediksi terjadi pada 28 Maret 2025.
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menegaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan berbagai moda transportasi guna mendukung kelancaran pemudik menuju kampung halaman. Transportasi darat, laut, udara, serta perkeretaapian telah dipersiapkan secara optimal.
“Hari puncak arus mudik kemungkinan terjadi pada 28 Maret 2025. Namun demikian, karena telah disetujuinya kebijakan work from anywhere (WFA), kami juga mengantisipasi kepadatan sejak Jumat, 21 Maret 2025,” ujar Dudy pada Selasa (11/3/2025).
BACA JUGA: Begini Kata Pakar Soal Jaringan Konektivitas JTTS dan Kesiapan Tol Fungsional
Untuk mendukung kelancaran perjalanan, Kementerian Perhubungan telah menyiapkan 30.451 unit bus di 115 terminal, 772 unit kapal laut di 264 pelabuhan, serta 404 unit pesawat di 60 bandar udara. Selain itu, tersedia 2.550 unit lokomotif dan kereta untuk perjalanan antarkota maupun regional, serta 187 unit kapal penyeberangan yang beroperasi di 14 lintas pelabuhan penyeberangan.
Dari aspek keselamatan, Kemenhub terus menggencarkan uji kelaikan kendaraan. Hingga 8 Maret 2025, rampcheck telah dilakukan pada 18.746 unit bus (60,67%), 660 unit kapal (85,49%), 68,47% pesawat, 1.547 unit lokomotif dan kereta (60,66%), serta 70 unit kapal penyeberangan (43%). Langkah ini dilakukan guna memastikan seluruh moda transportasi dalam kondisi optimal selama arus mudik.
Titik utama
Lebih lanjut, Dudy mengungkapkan bahwa beberapa titik utama perlu mendapatkan perhatian ekstra. Beberapa di antaranya adalah lokasi wisata di daerah tujuan mudik, pasar tumpah yang kerap muncul menjelang arus mudik dan balik, serta perlintasan sebidang kereta api.

 
																						




