Selain itu, Databricks baru saja memperluas kemitraannya dengan AWS. Melalui kerja sama ini, perusahaan di Indonesia dapat mengakses fitur seperti Databricks Mosaic AI.
Fitur ini memungkinkan pengembangan model AI khusus yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnis. Selain itu, chip AWS Trainium mendukung proses pengembangan model AI agar lebih cepat dan hemat biaya.
Dengan demikian, klien dapat melakukan pra-pelatihan, penyempurnaan, dan penerapan large language models (LLM) menggunakan data mereka sendiri. Semua ini dapat dilakukan dengan biaya yang lebih terjangkau.
Selanjutnya, fitur ini juga terintegrasi dengan AWS Marketplace. Oleh karena itu, klien dapat dengan mudah menerapkan solusi Databricks dan menjalankan program AI generatif dalam skala besar. Mereka juga tetap memegang kendali atas data dan melindungi kekayaan intelektual yang dihasilkan.
“Melalui ekspansi ini, kami ingin mendukung perusahaan-perusahaan Indonesia agar mampu mengelola data secara aman dan lokal,” ujar Kirsten.
Selain itu, ia menambahkan bahwa langkah ini juga sejalan dengan investasi AWS senilai Rp71 triliun di Wilayah Asia Pasifik (Jakarta).
BACA JUGA:Â Berikan Insentif Kendaraaan Hybrid, Indonesia Dukung Jepang Kembangkan Industri Otomotif
Sementara itu, Vice President and General Manager of ASEAN and Greater China, Databricks, Cecily Ng, mengaku sangat antusias.
“Ekspansi ini menegaskan komitmen kami untuk memperluas kehadiran di kawasan ini,” ujarnya.
Terakhir, ia juga percaya bahwa langkah ini akan mendukung transformasi bisnis para klien di tengah pertumbuhan ekonomi digital yang pesat.






