Physical: Asia, Saat Indonesia Turun ke Arena Kompetisi Fisik Antar Negara

RUANGBICARA.co.id – Setelah kesuksesan besar Physical: 100 di Korea Selatan, platform Netflix kini membawa evolusi baru lewat “Physical: Asia”, sebuah kompetisi fisik berskala internasional yang mempertemukan tim dari delapan negara Asia dan Oseania.

Dalam versi terbaru ini, peserta tak lagi berjuang sendiri. Sebaliknya, tim nasional dari masing-masing negara akan bersaing dalam adu kekuatan, strategi, daya tahan, dan kerja sama tim.

BACA JUGA: Crystal Palace Siapkan Kejutan di Anfield

Berbeda dari format sebelumnya, Physical: Asia menawarkan skala produksi yang jauh lebih besar. Salah satu arena utama bahkan disebut dibangun dengan 1.200 ton pasir dan 40 ton baja, menciptakan latar kompetisi epik dan megah yang belum pernah ada sebelumnya.

Selain itu, format tim juga menambah elemen drama dan solidaritas antarnegara, menjadikannya tontonan yang tak hanya menegangkan tetapi juga emosional.

Bagi Indonesia, ajang ini menjadi momen penting di panggung internasional. Netflix menegaskan bahwa Tim Merah Putih akan menjadi salah satu kontestan resmi dalam kompetisi tersebut. Kehadiran mereka menandai langkah besar Indonesia di dunia hiburan sekaligus olahraga berbasis kompetisi fisik.

Berikut daftar wakil Indonesia yang akan berlaga di Physical: Asia:

  • Marcus Fernaldi Gideon – mantan atlet bulu tangkis nasional

  • Maria Selena – mantan Puteri Indonesia dan figur publik

  • I Gede Darma Susilo (Igedz “The Executioner”) – binaragawan muda asal Makassar

  • Fina Phillipe – atlet Brazilian Jiu-Jitsu sekaligus aktris

  • Jeremiah Lakhwani – model dan figur publik

  • Glenn Victor – mantan atlet renang nasional

Antusiasme

Sejak trailer dan pengumuman resmi dirilis, media sosial Indonesia langsung ramai membahas kehadiran tim Merah Putih. Banyak warganet yang mengungkapkan rasa bangga dan antusias mereka.

“Gak tahu di sini ada yg ngikutin Physical 100 atau nggak, tapi tahun ini mereka expanding ke Asia… dan Indonesia ikut berkompetisi! I’m soo excited!!” tulis salah satu netizen di X (Twitter).

Namun, di sisi lain, muncul pula keraguan dari sebagian publik. Beberapa komentar menilai bahwa komposisi tim Indonesia masih kalah meyakinkan dibanding negara lain.

“Kalau dibandingkan dengan tim lain, kayaknya Indonesia kurang kuat… tapi siapa tahu bisa kejutan!” tulis seorang pengguna Reddit.

Ada juga yang mempertanyakan pilihan atlet tertentu.

“Gideon kayaknya dipilih cuma buat ningkatin rating sih, badminton kan bukan olahraga yang ngandelin otot besar,” ujar warganet lainnya.

Beberapa media asing bahkan menyoroti bahwa tim Indonesia terlihat paling ‘lemah’ di atas kertas, namun tetap memuji daya tarik visual dan semangat tim.

“Kurasa tim terlemah itu Indonesia, tapi mereka punya pesona tersendiri. Kadang kejutan datang dari tim yang diremehkan,” kata salah satu peserta dari negara lain.

Meski begitu, banyak pihak optimistis bahwa semangat juang dan kekompakan tim bisa menjadi senjata utama Indonesia untuk membalikkan prediksi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *