Jakarta – PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) baru-baru ini menandatangani perjanjian pembelian hidrogen hijau dengan PT Pupuk Indonesia (Persero), PT PLN Indonesia Power, dan ACWA Power. Penandatanganan perjanjian ini berlangsung pada acara Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024, yang diadakan pada 8 November 2024.
Kesepakatan ini menandai langkah besar dalam pengembangan hidrogen hijau di Indonesia. Dengan demikian, langkah ini sejalan dengan target Indonesia untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060.
BACA JUGA:Â PLN Siap Kawal Paus Fransiskus Selama Kunjungan ke Indonesia
Selain itu, hidrogen hijau akan digunakan sebagai bahan baku dalam produksi amonia hijau, yang merupakan bagian penting dari dekarbonisasi industri.
Rencana Pengembangan dan Produksi
Saat ini, PLN memproduksi 203 ton hidrogen hijau setiap tahun dari 22 fasilitas yang memanfaatkan energi panas bumi serta Renewable Energy Certificate. Di samping itu, PLN merencanakan pembangunan fasilitas hidrogen hijau dan pabrik amonia hijau di Jawa Timur. Rencana ini dijadwalkan mulai pada 2025-2026 dan diproyeksikan menghasilkan 15 ribu ton hidrogen hijau per tahun.
Sebagai hasilnya, hidrogen ini akan digunakan untuk berbagai aplikasi industri, termasuk dalam produksi pupuk ramah lingkungan.
Direktur Gas & BBM PLN EPI, Rakhmad Dewanto, menegaskan komitmen perusahaan dalam mempercepat pengembangan energi terbarukan.






