RUANGBICARA.co.id, Jakarta – PLN Indonesia Power Unit Pembangkitan (UBP) Semarang memamerkan berbagai inovasi unggulan dalam ajang Symposium Indonesia Best Electricity Award (IBEA) 2025 yang digelar Jumat (4/7/2025).
Pihak PLN menyampaikan bahwa pembangkit mereka mampu mencapai efisiensi tinggi, yaitu 61% pada beban penuh. Teknologi yang digunakan adalah combined cycle single shaft berkapasitas 780 MW. Teknologi ini juga mampu menekan emisi secara signifikan.
BACA JUGA: Bambang Eko Jadi Komisaris Baru PLN, Geng Wamen Kini Lengkap Bertiga
“Ramp rate kami bisa mencapai 50–70 MW per menit. Ini sangat mendukung kestabilan sistem kelistrikan Jawa-Madura-Bali. Apalagi saat harus menghadapi lonjakan dari energi terbarukan,” jelas Senior Manager PLN IP UBP Semarang, F Erwin Putranto kepada Dewan Juri IBEA.
Selama lima tahun terakhir, availability factor atau tingkat kesiapan pembangkit selalu berada di atas 90%. Meskipun terdapat pemeliharaan berkala, gangguan tetap bisa ditekan. Hal ini terus berlanjut hingga tahun 2024 dan 2025.
Penggunaan panel surya juga menjadi bagian dari strategi efisiensi energi. “Total kapasitas PLTS saat ini sudah 561 kWp. Tahun ini akan ditingkatkan menjadi 920 kWp,” jelasnya lagi.






