Untuk konstruksi rumah pompa, proyek ini menerapkan metode Pneumatic Caisson, yang memungkinkan pembangunan fondasi di bawah air dengan ruang kerja bertekanan udara. Teknologi ini mencegah masuknya air selama proses penggalian dan pemasangan struktur.
BACA JUGA:Â Sebut Proyek PIK 2 Tak Ada Masalah hingga Ditantang Kholid Nelayan, Siapakah Yorrys Raweyai?
Metode ini efektif untuk lahan terbatas, mempercepat pengerjaan, dan lebih efisien dibandingkan open caisson. Bahkan, teknologi robotik telah diterapkan pada kedalaman 12 meter.
Direktur Jenderal Cipta Karya, Dewi Chomistriana, berharap proyek ini mampu menjaga lingkungan perairan. “Jaringan air limbah bukan sekadar infrastruktur, tetapi upaya menjaga lingkungan, kesehatan, dan kelestarian bumi,” ujarnya, Sabtu (1/2/2025).
Empat Kegiatan Utama
Proyek JSDP meliputi empat kegiatan utama:
- Pembangunan IPAL berkapasitas 240.000 meter kubik per hari di lahan 3,9 hektare. Targetnya melayani delapan kecamatan di tiga wilayah Jakarta.
- Jaringan perpipaan air limbah di Jakarta Pusat, Barat, dan Utara.
- Pembangunan housing inlet di Penjaringan sebagai model area.
- Sambungan rumah yang akan dibangun Pemprov DKI Jakarta.
Kemudian, cakupan proyek terbagi dalam tiga bagian utama:
- Area 1-1: Pipa sepanjang 14,3 km menggunakan metode Pipe Jacking dan material Reinforced Concrete Pipe.
- Area 1-2: Pipa sepanjang 24,9 km dengan metode serupa.
- Pilot area: Pipa sepanjang 7,9 km dengan metode Pipe Jacking dan Open Cut.
BACA JUGA:Â Proyek Air Dome PIK 2, Inovasi Pertama di Indonesia yang Efisien dan Ramah Lingkungan
Dengan demikian, JSDP diharapkan meningkatkan efisiensi pengolahan air limbah, menciptakan lingkungan lebih bersih, dan meningkatkan kesehatan masyarakat.

 
																						




