RUANGBICARA.co.id, Bali – PSIM Jogjakarta kembali menorehkan kemenangan tandang di musim ini. Dalam laga pekan ke-6 BRI Super League 25/26, tim Laskar Mataram sukses menaklukkan Bali United dengan skor 3-1 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, pada 20 September 2025.
Babak pertama berjalan sengit. Kedua tim saling menyerang, namun Bali United berhasil memecah kebuntuan pada menit ke-17 melalui tendangan penalti yang dieksekusi Mirza Mustafic. Penalti diberikan akibat handball yang dilakukan pemain PSIM, Yusaku Yamadera.
BACA JUGA: Derby Merseyside Memanas! Liverpool Tak Terkalahkan, Ini 5 Fakta Menarik Pertemuan Pertama Musim Ini
Meski tertinggal, PSIM tak membutuhkan waktu lama untuk menyamakan skor. Pada menit ke-34, Raka Cahyana berhasil mencetak gol setelah menerima umpan matang dari Nermin Haljeta. Gol ini membuat pertandingan kembali imbang 1-1.
Seusai gol penyama kedudukan, PSIM mulai menunjukkan dominasi. Menjelang akhir babak pertama, tepatnya pada menit ke-45+5, Pulga Vidal membalikkan keadaan menjadi 2-1. Vidal memanfaatkan bola liar hasil tendangan bebas Ze Valente untuk mencetak gol ke gawang Bali United.
Memasuki babak kedua, Bali United mencoba mengendalikan permainan dan menciptakan beberapa peluang, salah satunya tendangan bebas Mirza Mustafic yang masih dapat diantisipasi kiper PSIM, Cahya Supriadi. Namun alih-alih menyamakan kedudukan, tuan rumah kembali kebobolan pada menit ke-78. Anton Fase mencetak gol setelah memanfaatkan kesalahan back pass Bali United. Nermin Haljeta berhasil merebut bola dan memberikan assist kepada Anton yang tinggal berhadapan dengan kiper. Skor 3-1 bertahan hingga akhir laga.
Dalam konferensi pers usai pertandingan, pelatih PSIM, Jean-Paul Van Gastel, mengungkapkan rahasia kemenangan tandang timnya. Menurut pelatih asal Belanda ini, kunci kemenangan adalah kemampuan PSIM meredam tekanan tinggi yang diterapkan Bali United.
“Ketika mereka menaikkan lini pertahanannya, banyak celah di belakang yang bisa kita manfaatkan, dan hal itu kita lakukan dengan baik,” ujar Van Gastel pada 20 September 2025.
Van Gastel juga menambahkan bahwa evaluasi kekalahan tim di kandang sendiri saat melawan Borneo pekan lalu menjadi pelajaran berharga. “Saya tekankan, saya benci kekalahan. Waktu lawan Borneo, kita bisa mengontrol pertandingan, tapi pengambilan keputusannya kurang bagus. Dari situ kita melakukan peningkatan dan membuktikan hari ini kita bisa tampil bagus dan menang,” tegasnya.