
Meski karier klubnya gemilang, ada satu hal yang Weah tidak pernah capai: tampil di Piala Dunia FIFA. Timnas Liberia yang ia bela gagal menembus turnamen terbesar sepak bola tersebut. Meski begitu, ia tetap dianggap sebagai simbol harapan dan kebanggaan bagi masyarakat Afrika.
Panggung politik
Setelah gantung sepatu, Weah tidak berhenti menginspirasi. Ia terjun ke dunia politik dengan mendirikan partai Congress for Democratic Change (CDC). Meskipun sempat kalah dalam pemilu 2005, kegigihannya membuahkan hasil ketika ia akhirnya terpilih sebagai Presiden Liberia pada 2017.
Ia menjabat hingga 2024, menjadi bukti nyata bahwa sepak bola bisa menjadi jalan menuju panggung politik. Dari stadion megah di Eropa hingga kantor kepresidenan di Monrovia, kisah hidup George Weah adalah perjalanan luar biasa seorang legenda.
Kini, meski nama-nama baru seperti Ousmane Dembele, Kylian Mbappe, hingga Lamine Yamal menghiasi daftar kandidat Ballon d’Or, sejarah tetap mencatat bahwa George Weah adalah pionir. Ia bukan hanya legenda AC Milan, tetapi juga pemain non-Eropa pertama yang berhasil meraih Ballon d’Or.
BACA JUGA: Ousmane Dembele Raih Ballon d’Or 2025, Ini 5 Pemain Prancis Pendahulu Peraih Trofi Bergengsi
Lebih dari itu, perjalanan hidupnya membuktikan bahwa sepak bola tidak sekadar permainan. Ia bisa menjadi jembatan menuju perubahan besar, bahkan hingga kursi kepresidenan sebuah negara.